Perang di Ukraina makin memanas. Rusia dan Ukraina jual beli serangan hingga korban jiwa berjatuhan.
Pertempuran Rusia vs Ukraina itu makin memanas sejak Senin (13/6/2022). Rusia mengklaim telah menghancurkan gudang senjata Ukraina yang berada di wilayah Ternopil.
Dilansir Al Arabiya News dan TASS, gudang itu diklaim Kementerian Pertahanan Rusia sebagai tempat penyimpanan rudal antitank dan antipesawat yang dipasok Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa.
Sementara itu, pemerintah Ukraina menyatakan serangan Rusia menyebabkan 22 orang terluka. Selain itu, ada juga bangunan tempat tinggal yang rusak.
Rusia Hancurkan Rute Evakuasi Sipil
Pasukan Rusia juga menghancurkan rute terakhir yang bisa digunakan untuk mengevakuasi warga sipil dari Kota Sievierodonetsk, Ukraina. Pasukan Rusia terus melanjutkan pertempuran sengit di Sievierodonetsk yang merupakan kota terbesar yang masih dikuasai Kiev di Luhansk. Perang di Sievierodonetsk terjadi dalam upaya menguasai seluruh wilayah Donbas di Ukraina bagian timur.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (14/6/2022), Gubernur Provinsi Luhansk Serhiy Gaidai menuturkan bahwa jembatan terakhir yang menghubungkan kota Sievierodonetsk dengan kota lainnya telah dihancurkan oleh pasukan Rusia.
Situasi itu membuat warga sipil yang masih ada di kota itu terjebak dan pasokan kemanusiaan tidak bisa disalurkan ke kota industri tersebut. Gaidai menyebut sekitar 70 persen wilayah kota Sievierodonetsk kini dikuasai Rusia.
Ukraina juga telah melontarkan seruan yang semakin mendesak untuk pengiriman lebih banyak senjata berat dari negara-negara Barat untuk membantu mempertahankan kota Sievierodonetsk dari Rusia. Kiev menyebut kota itu menjadi kunci Rusia untuk menguasai seluruh Donbas.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, pada Senin (13/6) malam, telah menyebut pertempuran di Donbas bagian timur akan tercatat sebagai yang paling brutal dalam sejarah Eropa. Wilayah Donbas yang terdiri atas Luhansk dan Donetsk diketahui diklaim oleh separatis pro-Rusia sejak tahun 2014 lalu.
"Bagi kita, harga dari pertempuran ini sangat mahal. Ini mengerikan," sebut Zelensky.
"Kita menarik perhatian mitra-mitra kita setiap hari terhadap fakta bahwa hanya artileri modern dalam jumlah yang cukup bagi Ukraina yang akan memastikan keuntungan kita," cetusnya.
Penasihat kepresidenan Ukraina Mykhailo Podolyak dalam pernyataan terpisah mengungkapkan bahwa negaranya membutuhkan 1.000 unit howitzer, 500 unit tank, dan 1.000 unit drone di antara senjata-senjata berat lainnya.
Sementara kantor berita Rusia, RIA, memberitakan juru bicara separatis pro-Moskow Eduard Basurin mengklaim tentara Ukraina telah diblokade secara efektif di Sievierodonetsk. Dia memperingatkan agar para tentara Ukraina itu menyerahkan diri atau menghadapi kematian.
Juru bicara Legiun Internasional untuk Pertahanan Ukraina, Damien Magrou, dalam pernyataan terpisah menyebut situasi di Sievierodonetsk berisiko menjadi seperti kota pelabuhan Mariupol, di mana 'kantong besar petempur Ukraina terputus dari pasukan Ukraina lainnya'.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
(haf/haf)