Taiwan Tak Akan Tutup Pintu untuk China Usai Ancaman Perang

Taiwan Tak Akan Tutup Pintu untuk China Usai Ancaman Perang

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 13 Jun 2022 17:57 WIB
Helicopters fly over President Office with Taiwan National flag during the National Day celebrations in Taipei, Taiwan, Saturday, Oct. 10, 2020. Taiwanese President Tsai Ing-wen said Saturday she has hopes for less tensions with China and in the region if Beijing will listen to Taipei’s concerns, alter its approach and restart dialogue with the self-ruled island democracy. (AP Photo/Chiang Ying-ying)
Ilustrasi -- Peringatan hari nasional Taiwan di Taipei (dok. AP Photo/Chiang Ying-ying)
Taipei -

Taiwan menegaskan tidak akan menutup pintu untuk China meskipun kedua negara tengah bersitegang. Taiwan juga menyatakan bersedia untuk terlibat dengan China, dalam semangat yang baik, namun dengan dasar yang setara dan tanpa prasyarat politik.

Seperti dilansir Reuters, Senin (13/6/2022), pernyataan tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Taiwan Su Tseng-chang saat berbicara kepada wartawan pada Minggu (12/6) waktu setempat.

Su Tseng menyampaikan pernyataan bernada positif itu setelah China melarang impor ikan kerapu dari Taiwan atas alasan keamanan, yang disebut oleh Taipei didasari motif politik. Ditekankan Su Tseng bahwa Taiwan selalu memiliki niat baik terhadap China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama ada kesetaraan, timbal balik dan tidak ada prasyarat politik, kami bersedia untuk terlibat dalam niat baik dengan China," cetus Su Tseng, menekankan kembali posisi Taiwan yang berulang kali disampaikan Presiden Tsai Ing-wen kepada publik.

Diketahui bahwa hubungan antara Taipei dan Beijing berada di titik terendah dalam beberapa dekade terakhir, dengan China meningkatkan tekanan politik dan militer untuk membuat Taiwan menerima kedaulatannya.

ADVERTISEMENT

"Adapun pelecehan China terhadap Taiwan dengan pesawat militer, kapal perang, penindasan dan tindakan politik yang tidak masuk akal, pihak yang paling tidak masuk akal adalah China," sebut Su Tseng dalam pernyataannya.

"Taiwan tidak ingin menutup pintu untuk China. China yang telah menggunakan berbagai cara untuk menindas dan memperlakukan Taiwan secara tidak beralasan," tegasnya.

Simak Video: China Siap Perang Jika Ada yang Berani Pisahkan Taiwan

[Gambas:Video 20detik]



Dalam pertemuan keamanan Shangri-La Dialogue di Singapura pada Minggu (12/6) waktu setempat, Menteri Pertahanan (Menhan) China Wei Fenghe menegaskan pemerintah Beijing mengupayakan 'reunifikasi damai' dengan Taiwan, namun memiliki 'opsi-opsi lainnya' sebagai cadangan.

China diketahui menolak untuk berbicara dengan Presiden Tsai sejak dia terpilih tahun 2016 lalu. Beijing menganggapnya sebagai separatis yang menolak untuk menerima bahwa China dan Taiwan merupakan bagian dari 'satu China'.

Presiden Tsai dalam penegasannya menyebut hanya rakyat Taiwan yang bisa memutuskan masa depan mereka, dan sementara negaranya menginginkan perdamaian dengan China, Taipei tetap akan mempertahankan diri jika diserang.

Rakyat Taiwan yang tinggal di salah satu negara Asia paling bebas dan menganut demokrasi liberal, tidak menunjukkan ketertarikan untuk diperintah China yang autokrat. China sendiri menyatakan tidak segan menggunakan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya.

Pekan lalu, China bakan menegaskan tidak akan ragu memulai perang jika Taiwan mendeklarasikan kemerdekaan. Hal itu disampaikan Menhan Wei saat bertemu secara tatap muka dengan Menhan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin di Singapura.

"Jika ada yang berani memisahkan Taiwan dari China, tentara China pasti tidak akan ragu untuk memulai perang tidak peduli biayanya," kata juru bicara Kementerian Pertahanan China, Wu Qian, mengutip ucapan Wei dalam pertemuan tersebut.

China bersumpah bahwa Beijing akan menghancurkan hingga berkeping-keping setiap plot 'kemerdekaan Taiwan'. Dia menyebut pihaknya juga dengan tegas akan menjunjung tinggi penyatuan tanah air.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads