Menhan Wei Sebut Hubungan Bilateral China-AS di Titik Kritis

Menhan Wei Sebut Hubungan Bilateral China-AS di Titik Kritis

Antara News - detikNews
Minggu, 12 Jun 2022 12:08 WIB
Chinas Defence Minister Wei Fenghe speaks at the Shangri-La Dialogue summit in Singapore on June 12, 2022. (Photo by ROSLAN RAHMAN / AFP)
Menhan China Wei Fenghe (Foto: AFP/ROSLAN RAHMAN)
Jakarta -

Menteri Pertahanan China Wei Fenghe mengatakan hubungan bilateral antara China dan Amerika Serikat (AS) berada dalam titik kritis. Dia mengatakan China hanya mencari perdamaian dan stabilitas dan meminta Amerika Serikat untuk memperkuat solidaritas.

"Memperkuat solidaritas dan menentang konfrontasi serta perpecahan," kata Wei dikutip dari Antara, Minggu (12/6/2022).

Dia mengatakan China dengan tegas menolak 'tuduhan dan ancaman AS' dalam pidato Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Sabtu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami meminta pihak AS untuk berhenti membatasi dan mencampuri urusan dalam negeri China. Hubungan bilateral tidak dapat membaik kecuali AS dapat melakukan itu," ujar Wei dalam Dialog Shangri-La.

Untuk diketahui, invasi Rusia ke Ukraina telah menjadi pusat perhatian dalam Dialog Shangri-La.

ADVERTISEMENT

Wei menegaskan bahwa China mendukung pembicaraan damai dan menentang 'penyediaan senjata dan penerapan sanksi maksimum'.

"Apa akar penyebab krisis ini? Siapa dalang di balik ini? Siapa yang paling dirugikan? Dan siapa yang paling diuntungkan? Siapa yang mempromosikan perdamaian dan siapa yang menambahkan bahan bakar ke api? Saya pikir kita semua tahu jawabannya untuk pertanyaan-pertanyaan ini," kata Wei tanpa membahas atau menyatakan posisi China.

Sementara, dalam pidato melalui tautan video pada Sabtu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan para delegasi bahwa invasi ke Ukraina mengancam tatanan berbasis aturan dan menempatkan seluruh dunia dalam bahaya kelaparan serta krisis pangan.

Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai 'operasi khusus' yang tidak dirancang untuk menduduki wilayah tetapi untuk menghancurkan kemampuan militer Ukraina serta menangkap kelompok nasionalis berbahaya.

Mengatasi masalah Taiwan, Wei mengatakan sikap China terhadap pulau itu tidak berubah. China memandang Taiwan sebagai 'salah satu provinsinya'.

Wei mengatakan pemerintah China mencari 'penyatuan kembali secara damai' dengan Taiwan tetapi mencadangkan 'opsi lain'.

"China pasti akan mewujudkan reunifikasinya," kata Wei.

"Mereka yang mengejar kemerdekaan Taiwan dalam upaya untuk memecah China tidak akan berakhir dengan baik," lanjutnya.

Dia mencatat bahwa China telah berkontribusi pada upaya global untuk memerangi COVID-19.

Upaya China untuk mengembangkan Laut China Selatan juga dilakukan secara damai, kata dia.

"Negara besar dan kecil, lemah atau kuat, semuanya sama," katanya. "Kita harus saling menghormati dan memperlakukan satu sama lain secara setara."

Simak Video: China Siap Perang Jika Ada yang Berani Pisahkan Taiwan

[Gambas:Video 20detik]



(eva/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads