Putin Dikabarkan Marah-marah ke Xi Jinping, Ada Apa?

Putin Dikabarkan Marah-marah ke Xi Jinping, Ada Apa?

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 10 Jun 2022 16:50 WIB
FILE - Chinese President Xi Jinping, right, and Russian President Vladimir Putin talk to each other during their meeting in Beijing, China on Feb. 4, 2022. Three weeks ago, on the eve of the Beijing Winter Olympics, the leaders of China and Russia declared that the friendship between their countries
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan di Beijing pada awal Februari 2022 (Alexei Druzhinin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP, File)
Moskow -

Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan melampiaskan kemarahannya pada Presiden China Xi Jinping yang dinilai gagal dalam membantu meringankan sanksi-sanksi untuk Moskow terkait invasi ke Ukraina. Putin bahkan disebut sempat melontarkan kata-kata kasar dalam kemarahannya.

Seperti dilaporkan media Inggris, The Sun dan dilansir news.com.au, Jumat (10/6/2022), Rusia dihujani rentetan sanksi luas yang bertujuan melumpuhkan perekonomiannya setelah negara itu melancarkan invasi ke Ukraina pada akhir Februari lalu,

Xi diketahui merupakan salah satu sekutu terdekat Putin, dan menjadi salah satu dari sedikit pemimpin yang tidak mengecam invasi Moskow ke Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun muncul laporan bahwa Rusia merasa frustrasi dengan kegagalan Beijing untuk memberikan dukungan finansial dan teknologi, sektor yang menjadi target sanksi negara-negara Barat.

Menurut saluran Telegram General SVR yang dilaporkan dikelola oleh orang dalam atau insider Kremlin, Putin menyampaikan ketidakpuasan pribadinya dalam pertemuan baru-baru ini dengan Xi. Bahkan disebutkan bahwa Putin berkata-kata 'dengan istilah yang kasar dan cabul'.

ADVERTISEMENT

Laporan soal pelampiasan kemarahan Putin pada Xi itu belum ditanggapi secara resmi baik oleh pemerintah Rusia maupun China.

Dilaporkan juga bahwa Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov juga turut merasakan lidah tajam Putin. Pemimpin Rusia itu disebut 'meletakkan sebagian tanggung jawab atas kegagalan dalam negosiasi dengan China' pada Lavrov.

Saat Lavrov hendak berbicara, menurut saluran Telegram General SVR, Putin sempat menginterupsinya dan menyebutnya 'a***ole'.

Lihat juga video 'Putin Bandingkan Perang Rusia Modern dengan Era Tsar Rusia Peter Agung':

[Gambas:Video 20detik]



Meskipun Rusia dan China menyatakan persahabatan 'tanpa batas' sebelum perang terjadi di Ukraina, Beijing diketahui enggan membantu Moskow menghindari sanksi. Setidaknya pada dua kesempatan, seperti dilaporkan The Washington Post, Moskow menekan Beijing untuk memberikan bentuk-bentuk baru dukungan ekonomi, dalam apa yang digambarkan seorang pejabat China sebagai negosiasi 'tegang'.

China diketahui khawatir jika Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya akan memutus negara itu dari teknologi penting dan menargetkan sistem finansialnya.

Seorang sumber di Beijing yang mengetahui secara langsung pembahasan itu menyebut China memahami 'kesulitan' Rusia. "Tapi kami tidak bisa mengabaikan situasi kami sendiri dalam dialog ini," ucap sumber itu.

"China telah memperjelas posisinya soal situasi di Ukraina, dan soal sanksi ilegal terhadap Rusia. China akan selalu bertindak demi kepentingan terbaik bagi rakyat China," imbuh sumber tersebut.

Sementara itu, menurut The Sun, Xi telah menugaskan para pejabatnya untuk mencari cara agar China bisa membantu Rusia tanpa melanggar sanksi-sanksi.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads