NASA Bentuk Tim Ilmuwan Khusus Pelajari UFO

NASA Bentuk Tim Ilmuwan Khusus Pelajari UFO

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 10 Jun 2022 11:12 WIB
Pentagon merilis video penampakan misterius UFO atau Unidentified Aerial Phenomena (UAP). Video tersebut ditunjukkan dalam sidang publik di Kongres Amerika Serikat.
Ilustrasi -- Pentagon sempat mengungkap dua video penampakan UFO (dok. Reuters)
Washington DC -

Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) atau NASA berencana membentuk sebuah tim ilmuwan yang secara khusus akan memeriksa dan mempelajari 'fenomena udara tak teridentifikasi' atau yang biasa disebut sebagai UFO. Ini menjadi pertanda terbaru untuk keseriusan pemerintah AS terhadap isu UFO.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (10/6/2022), NASA mengatakan fokus tim khusus itu nantinya antara lain, mengidentifikasi data yang tersedia, cara-cara terbaik untuk mengumpulkan data di masa depan dan bagaimana mereka bisa menggunakan informasi itu untuk memajukan pemahaman ilmiah tentang isu tersebut.

NASA menunjukkan David Spergel, yang pernah memimpin departemen astrofisika Universitas Princeton, untuk memimpin tim ilmiah dan Daniel Evans, seorang peneliti senior dalam Direktorat Misi Ilmiah NASA, untuk mengatur penelitian itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataannya, Evans menjelaskan bahwa tim ilmuwan akan dibentuk pada musim gugur nanti, kemudian menghabiskan waktu sembilan bulan untuk mengembangkan laporan publik tentang temuan mereka. Disebutkan juga bahwa NASA akan menghabiskan dana mulai dari 'puluhan ribu dolar' hingga tidak lebih dari US$ 100.000 untuk upaya tersebut.

Pengumuman ini disampaikan setahun usai pemerintah AS merilis laporan, yang disusun oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) bersama satuan tugas yang dipimpin Angkatan Laut AS, merinci pengamatan sebagian besar oleh para personel Angkatan Laut AS soal 'fenomena udara tak teridentifikasi' atau UAP.

ADVERTISEMENT

Dua pejabat Pentagon memberikan testimoni pada 17 Mei lalu dalam rapat kongres pertama soal UFO dalam setengah abad terakhir.

"Kita melihat Bumi dengan cara-cara baru, dan kita juga melihat ke arah berbeda, ke langit, dengan cara-cara baru. Apa yang kami coba lakukan di sini adalah memulai penyelidikan tanpa memikirkan hasilnya," jelas Kepala Unit Ilmiah NASA, Thomas Zurbuchen, kepada wartawan.

Simak juga 'NASA Temukan Planet Mirip 'Neraka'':

[Gambas:Video 20detik]



Para pejabat AS menggambarkan UAP sebagai masalah keamanan nasional, yang digaungkan NASA.

"Fenomena tak teridentifikasi dalam atmosfer menjadi kepentingan baik bagi keamanan nasional maupun keselamatan udara. Menetapkan peristiwa mana yang alami memberikan langkah penting pertama untuk mengidentifikasi atau memitigasi fenomena semacam itu, yang sejalan dengan salah satu tujuan NASA dalam memastikan keselamatan pesawat," jelas NASA dalam keterangannya.

Laporan yang dirilis tahun lalu menyebut analis pertahanan dan intelijen AS tidak memiliki data yang cukup untuk menetapkan sifat UAP yang diamati oleh para pilot militer, termasuk apakah itu teknologi duniawi yang canggih, bersifat atmosferik atau ekstraterestrial (berasal dari luar Bumi).

Bulan lalu, dua pejabat Pentagon mengakui ada banyak observasi yang masih di luar kemampuan pemerintah untuk menjelaskan.

NASA dalam keterangannya menegaskan bahwa: "Tidak ada bukti bahwa UAP berasal dari ekstraterestrial."

Keterlibatan NASA, sebut Zurbuchen, dimaksudkan untuk memberikan lebih banyak data, dengan tujuan memanfaatkan bakat ilmiah NASA, satelit dan sensor yang ditugaskan memantau iklim atau mengamati kondisi atmosfer Bumi.

"Langkah pertama adalah mencari tahu data apa yang ada," imbuh Evans dalam pernyataannya.

Pentagon sebelumnya merilis ke publik sejumlah video yang menunjukkan objek misterius dengan kecepatan dan kemampuan manuver yang melebihi teknologi penerbangan yang diketahui dan tidak memiliki sarana penggerak atau kontrol penerbangan yang terlihat.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads