Pertama Kali, Ilmuwan Sukses Tanam Tumbuhan dengan Tanah dari Bulan

Pertama Kali, Ilmuwan Sukses Tanam Tumbuhan dengan Tanah dari Bulan

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 13 Mei 2022 12:26 WIB
This University of Florida, Institute of Food and Agricultural Sciences (UF/IFAS) handout photo shows several Arabidopsis plants sprouting from lunar soil at a laboratory at the University of Florida in Gainesville on May 5, 2021. Tyler JONES UF/IFAS Communications/AFP
Ilmuwan di AS berhasil menumbuhkan tanaman dengan tanah yang diambil dari Bulan (Tyler JONES UF/IFAS Communications/AFP)
Washington DC -

Para ilmuwan di Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya berhasil menanam tumbuhan dengan menggunakan tanah yang diambil dari Bulan. Hal ini dinilai menjadi lompatan besar untuk pengetahuan manusia tentang pertanian di luar angkasa.

Seperti dilansir AFP, Jumat (13/5/2022), tanah yang digunakan untuk menumbuhkan tanaman itu dibawa pulang ke Bumi oleh para astronaut dalam program Apollo.

Eksperimen terobosan ini memberikan harapan kepada para peneliti bahwa suatu hari nanti mungkin saja untuk menanam dan menumbuhkan tanaman secara langsung di permukaan Bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini dinilai akan menyelamatkan misi luar angkasa masa depan dari kerumitan dan menghemat biaya, juga memfasilitasi perjalanan yang lebih lama dan lebih jauh. Eksperimen ini diulas secara detail dalam Jurnal Biologi Komunikasi yang dirilis Kamis (12/5) waktu setempat.

Namun, menurut para penyusun studi itu dari Universitas Florida, masih banyak yang harus dipelajari soal topik ini. Mereka menyatakan berniat untuk mempelajari semuanya.

ADVERTISEMENT

"Penelitian ini sangat penting untuk tujuan eksplorasi manusia jangka panjang NASA," sebut Kepala Badan Antariksa AS, NASA, Bill Nelson.

"Kita perlu menggunakan sumber daya yang ditemukan di Bulan dan Mars untuk mengembangkan sumber makanan bagi para astronaut masa depan yang tinggal dan beroperasi di luar angkasa," imbuhnya.

Simak juga Video: Biaya yang Dikeluarkan untuk Wisata Luar Angkasa Bersama NASA

[Gambas:Video 20detik]




Dalam eksperimen ini, para peneliti menggunakan hanya 12 gram tanah dari Bulan yang dikumpulkan dari berbagai lokasi di Bulan selama misi Apollo 11, 12 dan 17.

Sebanyak 1 gram tanah dari Bulan itu ditempatkan di dalam pot-pot mini kemudian diberi air dan benih. Tanah dan benih di dalam pot mini itu juga diberi larutan nutrisi setiap hari.

Para peneliti memilih tanaman arabidopsis thaliana, kerabat sawi hijau, karena mudah tumbuh dan, yang terpenting, telah dipelajari secara ekstensif. Kode genetik dan responsnya terhadap lingkungan yang tidak bersahabat -- bahkan di luar angkasa -- sudah dikenal luas.

Sebagai kelompok kontrol, benih juga ditanam dengan tanah dari Bumi, serta sampel yang meniru tanah dari Bulan dan Mars. Setelah dua hari, hasilnya menunjukkan semuanya tumbuh, termasuk pada sampel dari Bulan.

"Setiap tanaman -- baik sampel Bulan atau dalam (kelompok) kontrol -- tampak sama hingga sekitar hari keenam," tutur pemimpin peneliti yang menyusun studi itu, Anna-Lisa Paul, dalam pernyataannya.

Namun setelah itu, perbedaan mulai terlihat, dengan tanaman pada sampel Bulan tumbuh lebih lambat dan memiliki akar yang kerdil.

Usai 20 hari, para ilmuwan memanen semua tanaman itu dan melakukan studi pada DNA tanaman itu. Analisis menunjukkan bahwa tanaman dengan tanah dari Bulan bereaksi mirip dengan yang tumbuh di lingkungan tak bersahabat, seperti tanah dengan terlalu banyak garam atau logam berat.

Di masa depan, para ilmuwan ingin memahami bagaimana lingkungan ini bisa dibuat lebih ramah.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads