Sedikitnya 10 orang tewas akibat hujan deras yang terus mengguyur sejak awal bulan ini hingga memicu banjir di Provinsi Hunan, China. Ratusan ribu orang lainnya juga dievakuasi dari rumah masing-masing setelah ribuan rumah ambruk atau rusak.
Dilansir AFP dan Associated Press, Kamis (9/6/2022), hujan deras yang mengguyur sejak 1 Juni lalu telah memaksa evakuasi sekitar 286.000 orang di provinsi tersebut. Laporan kantor berita Xinhua menyebut lebih dari 2.700 rumah ambruk atau rusak parah akibat hujan deras tersebut.
Menurut seorang pejabat provinsi setempat, Li Dajian, sedikitnya 10 orang tewas dan tiga orang lainnya hilang akibat bencana alam itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hujan deras menyebabkan ketinggian air sungai dan danau meningkat secara signifikan," sebut pemerintah provinsi setempat dalam pernyataannya pada Kamis (9/6) waktu setempat.
"Seluruh provinsi di semua level tengah merespons secara aktif dan melakukan segala upaya untuk mencegahnya (bencana)," imbuh pernyataan itu.
Hujan deras berdampak terhadap nyaris seluruh wilayah Provinsi Hunan, dengan sejumlah stasiun prakiraan cuaca melaporkan curah hujan yang mencapai 'level bersejarah'. Disebutkan bahwa otoritas setempat mengatakan 1,79 juta orang telah 'terdampak' cuaca buruk ini, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Otoritas setempat mengirimkan tenda-tenda, kasur lipat, makanan dan pakaian ke area-area terdampak. Banjir diketahui cukup sering melanda wilayah China bagian tengah dan selatan, di mana musim panas yang lembap sering memicu hujan deras.
Lihat juga video 'Detik-detik Gempa M 6,1 Guncang Sichuan China, 4 Orang Tewas':
China mengalami banjir terparah dalam satu dekade terakhir pada tahun lalu dengan lebih dari 300 orang tewas.
Sejumlah orang tewas akibat banjir dan tanah longsor di kota Zhengzhou, di mana penduduk setempat terjebak di dalam gerbong kereta bawah tanah, area parkir mobil bawah tanah dan terowongan setempat.
Para pakar meyakini bahwa bencana ini kemungkinan besar diperburuk oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.