.webp)
China akan meluncurkan pesawat luar angkasa pada Minggu (5/6) besok, yang akan membawa tiga astronaut ke modul inti stasiun luar angkasa Tiangong yang belum selesai dibangun. Para astronaut itu akan bekerja dan tinggal selama enam bulan di luar angkasa saat pembangunan Tiangong memasuki tahap lanjutan.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (4/6/2022), roket Long March-2F yang membawa pesawat luar angkasa Shenzhou-14 dijadwalkan akan diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Provinsi Gansu pada Minggu (5/6) sekitar pukul 10.44 waktu setempat.
Chen Dong akan menjadi komandan misi tersebut, dengan didampingi Liu Yang dan Cai Xuzhe.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua persiapan untuk peluncuran pada dasarnya sudah siap," ujar seorang pejabat Badan Antariksa Berawak China, Lin Xiqiang.
Shenzhou-14 akan menjadi misi berawak ketiga dari total empat misi berawak -- misi ke-7 dari total keseluruhan 11 misi -- yang diperlukan untuk melengkapi stasiun luar angkasa Tiangong pada akhir tahun ini.
China mulai membangun stasiun luar angkasa tiga modul pada April 2021, yang diawali dengan peluncuran Tianhe -- modul pertama dan terbesar dari tiga modul yang akan dibangun. Tianhe yang sedikit lebih besar dari bus metro, akan menjadi tempat tinggal para astronaut begitu stasiun luar angkasa berbentuk huruf T itu selesai dibangun.
Setelah misi Shenzhou-14 diluncurkan, dua modul lainnya -- kabin laboratorium Wentian dan Mengtian -- masing-masing akan diluncurkan ke luar angkasa pada Juli dan Oktober.
Wentian akan dilengkapi dengan lengan robotik, sebuah kabin airlock untuk perjalanan di luar stasiun luar angkasa, dan tempat tinggal untuk tiga astronaut tambahan selama rotasi kru berlangsung.
Para awak Shenzhou-14 akan membantu pengaturan Wentian dan Mengtian, serta melakukan uji fungsionalitas pada kedua modul.
Stasiun luar angkasa China akan memiliki usia yang dirancang selama satu dekade. Dengan berat 180 ton, stasiun luar angkasa China ini sedikit lebih berat dari stasiun luar angkasa Rusia, Mir, yang sudah nonaktif dan sekitar 20 persen dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) berdasarkan massa.
