Kamboja Dikabarkan Bangun Pangkalan Laut Rahasia untuk China, Benarkah?

Kamboja Dikabarkan Bangun Pangkalan Laut Rahasia untuk China, Benarkah?

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 08 Jun 2022 12:10 WIB
Cambodias Ream naval base has been a running sore spot in US-Cambodian relations for years TANG CHHIN Sothy AFP
Ilustrasi -- Pangkalan laut Ream di Kamboja (dok. TANG CHHIN Sothy/AFP)
Phnom Penh -

Kamboja dan China menyangkal laporan yang menyebut kedua negara itu tengah membangun fasilitas Angkatan Laut rahasia untuk armada militer Beijing. Perdana Menteri (PM) baru Australia, Anthony Albanese, menyuarakan keprihatinan terkait laporan itu dan menyerukan transparansi.

Seperti dilansir AFP, Rabu (8/6/2022), laporan media terkemuka Amerika Serikat (AS), The Washington Post, yang mengutip sejumlah pejabat Barat yang tidak disebut namanya, menyebut sebuah fasilitas baru di pangkalan laut Ream, Kamboja, tengah dibangun untuk penggunaan 'eksklusif' oleh Angkatan Laut China.

Pangkalan laut Ream diketahui memiliki lokasi strategis di Teluk Thailand.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pangkalan itu juga menjadi isu sensitif dalam hubungan Kamboja dan AS selama bertahun-tahun, dengan Washington DC sejak lama mencurigai pangkalan itu dialihfungsikan untuk digunakan oleh China yang berupaya menopang pengaruh internasionalnya dengan jaringan pos-pos militer.

Dalam tanggapannya, menurut pernyataan pemerintah Phnom Penh, Wakil Perdana Menteri (PM) Kamboja Prak Sokhonn menolak laporan media sebagai 'tuduhan tidak berdasar' saat berbicara via telepon dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Penny Wong.

ADVERTISEMENT

Secara terpisah, juru bicara pemerintah Kamboja, Phay Siphan, menegaskan bahwa pengembangan pangkalan itu 'bukanlah rahasia'.

"Kamboja tidak akan membiarkan militer China untuk menggunakannya secara eksklusif atau untuk mengembangkan situasi itu sebagai pangkalan militer," tegas Siphan kepada AFP.

Simak juga 'Mengulik Desain Pesawat Ruang Angkasa Shenzhou-14':

[Gambas:Video 20detik]



Bantahan juga disampaikan PM Kamboja Hun Sen yang berulang kali bersikeras menyatakan pekerjaan itu tidak lebih dari memodernisasi pangkalan dengan fasilitas pemeliharaan kapal yang baru yang dikembangkan dengan bantuan China.

"Kamboja tidak membutuhkan kehadiran militer asing di wilayahnya," tegas Hun Sen dalam pidatonya bulan lalu.

China sendiri membantah jika pangkalan itu akan digunakan semata-mata oleh Angkatan Laut mereka.

"Transformasi Pangkalan Laut Ream hanya untuk memperkuat kemampuan Angkatan Laut Kamboja untuk menegakkan kedaulatan wilayah maritim dan menindak kejahatan di laut," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, kepada wartawan di Beijing.

Dia menambahkan bahwa kritikan dari AS merupakan 'dugaan jahat untuk menyerang dan memfitnah' Kamboja.

Terlepas dari bantahan itu, diketahui bahwa Menteri Pertahanan Kamboja dan Duta Besar China akan menghadiri seremoni peletakan batu pertama pada Rabu (8/6) waktu setempat untuk fasilitas baru di Ream, yang mencakup toko perbaikan kapal dan dermaga.

PM Albanese yang tengah berkunjung ke Indonesia untuk menopang hubungan diplomatik guna menangkal peningkatan ketegasan China di kawasan, menyebut laporan itu 'mengkhawatirkan'.

"Kami mendorong Beijing untuk transparan soal niatnya dan memastikan bahwa aktivitasnya mendukung keamanan dan stabilitas kawasan," ucapnya, sembari menyebut Kamboja telah memastikan Australia bahwa tidak ada militer asing yang akan diberi akses eksklusif terhadap pangkalan laut Ream.

Kekhawatiran soal pangkalan laut Ream mencuat sejak tahun 2019, ketika media terkemuka AS lainnya, Wall Street Journal, melaporkan rancangan kesepakatan rahasia yang memungkinkan Beijing untuk melabuhkan kapal perangnya di sana.

Kamboja sejak saat itu membongkar fasilitas-fasilitas di pangkalan tersebut, yang dibangun sebagian dengan uang Amerika dan menjadi tuan rumah bagi latihan militer AS.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads