Otoritas Rusia menjatuhkan sanksi balasan terhadap 61 pejabat Amerika Serikat (AS), juga pejabat eksekutif pertahanan dan media terkemuka AS. Salah satu yang dijatuhi sanksi adalah Menteri Keuangan (Menkeu) AS Janet Yellen.
Seperti dilansir CNN, Selasa (7/6/2022), Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya mengumumkan bahwa 61 pejabat dan tokoh terkemuka AS itu dimasukkan ke dalam 'stop list', atau melarang mereka masuk ke wilayah Rusia.
Daftar itu mencakup nama-nama kepala perusahaan pertahanan terkemuka, platform media terkemuka, lembaga pemeringkat dan perusahaan produsen pesawat juga kapal. Sejumlah pejabat Departemen Pertahanan AS juga masuk ke dalam daftar tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan Kementerian Luar Negeri Rusia bahwa sanksi-sanksi itu menanggapi 'sanksi AS yang terus meluas terhadap tokoh politik dan publik Rusia, juga perwakilan bisnis domestik'.
AS bersama negara-negara Barat lainnya diketahui menjatuhkan rentetan sanksi terhadap Rusia, termasuk pejabat dan pengusahanya, terkait invasi yang dilancarkan ke Ukraina sejak 24 Februari lalu.
Selain Menkeu Yellen, nama Perwakilan Perdagangan AS Katherine Tai dan Kepala Kantor Koordinasi Sanksi AS James O'Brien juga masuk dalam daftar sanksi itu.
Laporan Associated Press menambahkan bahwa Menteri Energi Jennifer Granholm, Direktur Komunikasi Gedung Putih Kate Bedingfield dan CEO Netflix Reed Hastings juga turut dijatuhi sanksi oleh Rusia.
Lihat juga video 'Ancaman Putin Jika Barat Kirim Bantuan Senjata Berat ke Ukraina':
Penjatuhan sanksi balasan ini merupakan yang kesekian kali yang dijatuhkan Rusia terhadap jajaran pejabat AS.
Pada Mei lalu, Rusia diketahui menjatuhkan sanksi balasan terhadap total 963 pejabat dan tokoh terkemuka AS, termasuk Presiden Joe Biden dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken.
Selain jajaran pejabat pemerintahan AS, Rusia juga menjatuhkan sanksi terhadap sebagian besar Senator dan anggota House of Representatives (HOR) atau DPR AS, kemudian mantan pejabat dan pejabat aktif pemerintahan AS, para jurnalis, personel militer, pengacara hingga CEO perusahaan AS.
Mereka yang dijatuhi sanksi pada intinya dilarang memasuki wilayah Rusia, meskipun mereka diketahui tidak mungkin berkunjung dalam waktu dekat.