Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken, bulan lalu, berkelakar bahwa dirinya ingin mendedikasikan lagu penyanyi ternama AS, Taylor Swift, yang berjudul 'We Are Never Ever Getting Back Together' untuk Putin.
"Kita juga tidak akan pernah putus sepenuhnya," ucap Sullivan saat ditanya soal kelakar Blinken itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika ditanya lebih lanjut oleh TASS apakah analogi itu berarti kedutaan-kedutaan bisa saja ditutup, Sullivan menyatakan: "Bisa saja -- ada kemungkinan untuk itu, meskipun saya pikir itu akan menjadi sebuah kesalahan besar."
"Seperti yang saya pahami, pemerintah Rusia telah menyebutkan berbagai macam pemutusan hubungan diplomatik," ucap Sullivan.
"Kita tidak bisa begitu saja memutuskan hubungan diplomatik dan berhenti berbicara satu sama lain," tegasnya.
Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil para kepala biro media-media AS di Moskow untuk membahas, pada Senin (6/6), apa yang disebutnya akibat dari tindakan tidak bersahabat AS.
"Satu-satunya alasan yang bisa saya pikirkan adalah Amerika Serikat mungkin terpaksa menutup kedutaannya jika menjadi tidak aman untuk melanjutkan pekerjaannya," ucap Sullivan.
Ditanya bagaimana hubungan kedua negara akan berkembang, Sullivan mengaku tak tahu, namun menyatakan harapan untuk pemulihan hubungan suatu hari nanti. "Jika saya harus bertaruh, saya akan mengatakan mungkin tidak sepanjang hidup saya," ujar diplomat berusia 62 tahun ini.
(nvc/ita)