Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson akan menghadapi mosi tidak percaya untuk kepemimpinannya atas Partai Konservatif yang kini berkuasa di Inggris. Voting untuk mosi tidak percaya ini dijadwalkan akan digelar pada Senin (6/6) sore waktu setempat.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Senin (6/6/2022), laporan soal mosi tidak percaya mencuat usai media ternama Inggris, ITV News, menyebut adanya 'pemberontak' di dalam tubuh Partai Konservatif yang dipimpin Johnson. Beberapa anggota parlemen Inggris mengusulkan mosi tidak percaya untuk Johnson beberapa waktu terakhir.
Kabar soal mosi tidak percaya ini mencuat setelah Johnson dicemooh dalam acara Platinum Jubilee Ratu Inggris Elizabeth II pada akhir pekan dan usai skandal pesta saat lockdown virus Corona (COVID-19) menyelimuti pemerintahannya beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Johnson yang terpilih menjadi PM Inggris sejak tahun 2019 lalu, tengah menghadapi tekanan yang semakin besar dan tidak mampu beralih dari laporan merusak soal pesta-pesta yang digelar di kantor dan kediamannya di Downing Street, London, saat Inggris berada di bawah lockdown ketat Corona.
Beberapa waktu terakhir, puluhan anggota parlemen dari Partai Konservatif menyuarakan kekhawatiran apakah Johnson (57) telah kehilangan wewenangnya untuk memimpin Inggris, yang menghadapi risiko resesi, kenaikan harga bahan bakar dan makanan, dan kekacauan perjalanan di London akibat aksi mogok kerja.
Beberapa anggota parlemen di antaranya kemudian menyatakan mereka telah meminta digelarnya voting mosi tidak percaya kepada Ketua Komisi 1922 atau Komisi Anggota Privat Konservatif pada House of Commons Inggris, Graham Brady.
Voting mosi tidak percaya bisa digelar jika ambang batas 54 anggota parlemen dari Partai Konservatif yang meminta voting itu tercapai.
Dalam pernyataan terbaru pada Senin (6/6) waktu setempat, Brady mengumumkan jika ambang batas itu telah tercapai dan voting mosi tidak percaya untuk Johnson bisa digelar pada hari yang sama.
"Ambang batas 15 persen dari partai parlemen yang meminta voting mosi tidak percaya terhadap pemimpin Partai Konservatif telah terlampaui," sebut Brady.
"Sesuai dengan aturan, pemungutan suara akan digelar antara pukul 18.00 dan pukul 20.00 hari ini," imbuhnya.
Dalam voting mosi tidak percaya ini, sebanyak 180 anggota parlemen dari Partai Konservatif akan memilih apakah akan mencopot Johnson dari jabatannya -- target yang menurut sejumlah politikus Partai Konservatif akan sulit dicapai.
Jika mosi tidak percaya berhasil diloloskan, maka akan terjadi kontes kepemimpinan baru untuk memutuskan pengganti Johnson sebagai Ketua Partai Konservatif.
Sejak dirilisnya laporan mengejutkan soal skandal pesta atau 'partygate' yang digelar di Downing Street dan dihadiri para staf dan pejabat pemerintahan di tengah lockdown Corona, Johnson dan pemerintahannya mendesak para anggota parlemen untuk mengalihkan fokus pada hal-hal lainnya.