Artileri Rusia menghantam wilayah Donbas di Ukraina bagian timur, dengan pertempuran sengit terus berlanjut di kota Sievierodonetsk. Namun gubernur setempat justru mengklaim ada sejumlah kemajuan dalam upaya Kiev memukul mundur pasukan Moskow.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (4/6/2022), 100 hari telah berlalu sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pengerahan pasukan ke Ukraina. Ribuan orang dilaporkan tewas, dengan jutaan orang lainnya terpaksa mengungsi dan kota-kota di Ukraina hancur menjadi reruntuhan akibat pertempuran sengit.
Kemajuan yang dicapai pasukan Rusia diperlambat oleh perlawanan keras dari Ukraina. Pasukan Rusia berhasil dipukul mundur dari area sekitar ibu kota Kiev, dan Moskow pun mengalihkan fokus untuk menguasai wilayah timur Ukraina, termasuk Donbas.
Beberapa pertempuran paling sengit berpusat di kota Sievierodonetsk, di mana tentara Ukraina melawan upaya pengambilalihan sepenuhnya oleh Rusia.
Sievierodonetsk merupakan kota pabrik kecil di Ukraina bagian timur, yang harus bisa direbut jika Rusia ingin mencapai tujuannya menguasai seluruh wilayah Provinsi Luhansk yang masuk wilayah Donbas, Ukraina bagian timur.
"Mereka (Rusia) tidak merebutnya sepenuhnya," tegas Gubernur wilayah Luhansk, Sergiy Gaiday.
Lebih lanjut, Gaiday mengklaim pasukan Rusia berhasil dipukul mundur sebesar 20 persen.
"Padahal sebelum situasinya sulit, persentasenya (dikuasai oleh Rusia) mencapai sekitar 70 persen, sekarang kami sudah memukul mundur mereka sekitar 20 persen," ucap Gaiday dalam pernyataan via televisi nasional Ukraina pada Jumat (3/6) waktu setempat.
Simak Video 'Zelensky: 20% Wilayah Ukraina Telah Dikuasai Rusia':
(nvc/idh)