Macron Sebut Putin Lakukan Kesalahan Bersejarah di Ukraina

Macron Sebut Putin Lakukan Kesalahan Bersejarah di Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 04 Jun 2022 13:25 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron
Presiden Prancis Emmanuel Macron (dok. AP Photo/Thibault Camus)
Paris -

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin telah melakukan 'kesalahan bersejarah dan mendasar' yang merugikan negaranya dengan menginvasi Ukraina. Macron menilai Putin juga telah 'mengisolasi' dirinya sendiri.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (4/6/2022), pernyataan itu disampaikan Macron dalam wawancara terbaru dengan media regional Prancis pada Jumat (3/6) waktu setempat.

"Saya pikir, dan saya telah mengatakan kepadanya, bahwa dia melakukan kesalahan bersejarah dan mendasar bagi rakyatnya, bagi dirinya sendiri dan bagi sejarah," ucap Macron dalam wawancara tersebut, merujuk pada Putin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir dia telah mengisolasi dirinya sendiri," cetusnya.

"Mengisolasi diri adalah satu hal, tapi mampu keluar dari itu menjadi jalan yang sulit," sebut Macron.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Macron menegaskan kembali bahwa Rusia tidak seharusnya 'dipermalukan... agar pada hari pertempuran berhenti, kita bisa membuka jalan keluar melalui cara-cara diplomatik'.

Dalam pernyataannya, Macron juga menyebut dirinya tidak 'mengesampingkan' kunjungan langsung ke Kiev, ibu kota Ukraina.

Simak juga 'Jurnalis Prancis Tewas Akibat Serangan Bom Rusia di Ukraina':

[Gambas:Video 20detik]



Pada akhir Mei lalu, Macron bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz mendesak Putin untuk melakukan 'negosiasi langsung (dan) serius' dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Desakan itu disampaikan oleh Macron dan Scholz saat berbicara via telepon dengan Putin selama 80 menit pada Sabtu (28/5) lalu.

Disebutkan keduanya pada waktu itu bahwa negosiasi langsung diperlukan untuk 'mencari solusi diplomatik untuk konflik'. Dalam percakapan telepon dengan Putin itu, Macron dan Scholz juga 'mendesak gencatan senjata segera dan penarikan tentara Rusia' dari Ukraina.

Saat itu, Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia menyatakan Moskow terbuka untuk melanjutkan dialog dengan Kiev. Namun tidak disebutkan lebih lanjut soal kemungkinan pembicaraan langsung antara Putin dan Zelensky.

Zelensky sebelumnya menyatakan dirinya bukannya 'ingin sekali' untuk bertemu Putin, namun menyebut bahwa pembicaraan langsung sangat diperlukan untuk mengakhiri konflik.

Delegasi Rusia dan Ukraina diketahui telah menggelar beberapa putaran pembicaraan baik jarak jauh maupun secara langsung, sejak Moskow melancarkan invasi pada 24 Februari lalu, namun upaya itu terhenti beberapa waktu terakhir.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads