100 Hari Invasi Rusia ke Ukraina, PBB: Tak Akan Ada Pemenang!

100 Hari Invasi Rusia ke Ukraina, PBB: Tak Akan Ada Pemenang!

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 03 Jun 2022 17:26 WIB
Invasi Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-100. Alih-alih mendambakan perdamaian, Ukraina justru mengalami kehancuran yang kian parah.
Dampak kehancuran di salah satu wilayah Ukraina akibat invasi Rusia (dok. AP Photo)
Kiev -

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyatakan tidak akan ada pemenang dalam perang yang tengah berlangsung di Ukraina. Hal itu disampaikan PBB saat invasi Rusia memasuki hari ke-100 pada Jumat (3/6) waktu setempat dan pasukan Moskow semakin bergerak lebih dalam ke wilayah Donbas, Ukraina bagian timur.

"Perang ini telah dan tidak akan memiliki pemenang," tegas Asisten Sekretaris Jenderal PBB, Amin Awad, yang juga Koordinator Krisis PBB untuk Ukraina, dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Jumat (3/6/2022).

"Sebaliknya, kita menyaksikan selama 100 hari apa yang hilang: banyak nyawa, rumah-rumah, pekerjaan dan prospek," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tonggak suram itu diumumkan saat Ukraina mengakui Rusia kini menguasai seperlima atau 20 persen wilayahnya, termasuk Crimea dan sebagian wilayah Donbas yang direbut sejak tahun 2014 lalu.

Invasi Rusia yang dimulai pada 24 Februari, diwarnai upaya pasukan Moskow merebut ibu kota Kiev pada hari-hari awal sebelum menarik diri dan memfokuskan serangan ke wilayah Donbas, Ukraina bagian timur.

ADVERTISEMENT

Laporan menyebut pasukan Rusia mendapatkan keuntungan cukup stabil di wilayah selatan dan timur Ukraina.

"Perang ini telah merenggut jumlah korban yang tidak bisa diterima dan menelan hampir seluruh aspek kehidupan sipil," sebut Awad dalam pernyataannya.

"Hanya dalam waktu tiga bulan, nyaris 14 juta warga Ukraina terpaksa meninggalkan rumah mereka, dengan mayoritas wanita dan anak-anak," imbuhnya.

Simak video '100 Hari Perang Rusia-Ukraina, Ratusan Pesawat Ukraina Dihancurkan':

[Gambas:Video 20detik]



PBB menyatakan pihaknya berupaya untuk membatasi 'dampak buruk perang terhadap ketahanan pangan dengan berusaha membuka blokir terhadap perdagangan biji-bijian dan komoditas yang kritis itu'.

Harga sereal melonjak karena penurunan ekspor dari Ukraina, yang semakin mempertajam dampak konflik dan perubahan iklim, juga memicu kekhawatiran adanya kerusuhan sosial.

"Kita membutuhkan perdamaian. Perang harus berakhir sekarang," sebut PBB dalam pernyataannya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads