Kota Sloviansk di Ukraina menjadi sasaran serang Rusia. Lebih dari 100 orang warga setempat menyerukan agar pemerintah melakukan evakuasi.
Dilansir AFP, Jumat (3/6/2022) disebutkan situasi di Sloviansk semakin memburuk. Dimana ledakan dan bom Rusia semakin sering jatuh.
"Situasinya semakin buruk, ledakan semakin kuat dan bom semakin sering jatuh," kata pelajar berusia 18 tahun Goulnara Evgaripova kepada AFP.
Walikota Vadim Liakh, berbicara mengenai pemboman baru pada hari Kamis yang merusak saluran listrik di tepi kota. Kondisi di sana saat ini disebut tanpa listrik dan air.
"Tidak ada listrik, air mati," tulis Liakh di layanan messenger Telgram.
Ia mengatakan soluasi terbaik saat ini adalah mengungsi. Ia meminta masyarakat untuk segera mengemasi barang dan meninggalkan lokasi.
"Solusi terbaik dalam situasi ini, adalah mengungsi," tuturnya,
"Jaga dirimu. Kemasi tasmu," desaknya.
Seorang buruh berusia 35 tahun bernama Dmytro mengaku siap untuk pergi bersama keluarga. Meski tidak memiliki tempat aman untuk dikunjungi namun ia mengatakan akan pergi mencari tempat yang memiliki ketersediaan air lebih.
"Tidak ada air, nenek saya cacat dan ibu saya susah untuk memandikannya," tuturnya.
"Jika kami memiliki air yang mengalir, kami akan tinggal lebih lama," sambungnya.
Diketahui satu serangan Rusia menewaskan tiga orang, melukai enam dan meninggalkan jejak kerusakan pada Selasa di Sloviansk.
Simak Video 'Zelenskiy Ungkap 243 Anak-anak Ukraina Tewas Selama Invasi Rusia':
(dwia/dwia)