Jurnalis Prancis Tewas dalam Serangan Rusia di Ukraina

Jurnalis Prancis Tewas dalam Serangan Rusia di Ukraina

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Selasa, 31 Mei 2022 02:42 WIB
Kiev -

Seorang jurnalis Prancis Frederic Leclerc-Imhoff tewas dalam serangan Rusia di Ukraina. Jurnalis itu tewas saat bom Rusia menghantam kendaraan yang mengevakuasi warga dari Ukraina timur.

"Frederic Leclerc-Imhoff berada di Ukraina untuk menunjukkan realitas perang," tulis Presiden Prancis Emmanuel Macron di Twitter seperti dilansir AFP, Selasa (31/5/2022).

"Di dalam bus kemanusiaan dengan warga sipil terpaksa melarikan diri untuk menghindari pemboman Rusia, dia terluka parah," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Macron turut berduka atas tewasnya jurnalis Prancis itu. Macron menegaskan pemerintah Prancis terus mendukung jurnalis yang melaporkan langsung dari Ukraina.

"Saya merasakan kesedihan keluarga, kerabat, dan koleganya. Kepada mereka yang memastikan misi sulit liputan di zona pertempuran, saya ingin menegaskan kembali dukungan tanpa syarat Prancis," katanya.

ADVERTISEMENT

Leclerc-Imhoff bekerja untuk saluran berita televisi BFM. Jurnalis yang berusia 32 tahun itu dalam perjalanan liputan keduanya di Ukraina sejak perang dimulai pada 24 Februari.

Kementerian Luar Negari Prancis dan Ukraina dalam pernyataan terpisah mengatakan, saat insiden terjadi, jurnalis Prancis itu berada di dekat Severodonetsk, sebuah kota di timur Ukraina yang telah dihantam oleh pasukan Rusia yang mengalami kemajuan dalam beberapa pekan terakhir.

Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna, yang mengunjungi Kiev pada hari Senin, mengatakan di Twitter bahwa Leclerc-Imhoff telah terbunuh oleh pasukan Rusia.

"(Terbunuh) oleh pemboman Rusia terhadap misi kemanusiaan ketika dia menjalankan tugasnya untuk melaporkan," tulis Colonna.

"Saya telah berbicara dengan pemerintah Lugansk dan meminta Presiden [Volodymyr] Zelensky untuk penyelidikan, dan mereka meyakinkan saya akan bantuan dan dukungan mereka," tulisnya.

Baca berita lengkapnya pada halaman berikut.

BFM mengatakan wartawannya terkena pecahan peluru dari pengeboman, dan rekannya Maxime Brandstaetter terluka. Sementara, karyawan lokal mereka Oksana Leuta tidak terluka.

"Peristiwa tragis ini mengingatkan kita akan bahaya yang dihadapi oleh semua jurnalis yang telah mempertaruhkan hidup mereka untuk menggambarkan konflik ini selama lebih dari tiga bulan sekarang," kata BFM dalam sebuah pernyataan.

Reporters Without Borders, sebuah kelompok advokasi media internasional, mengatakan sedikitnya delapan wartawan tewas saat meliput konflik Ukraina.

Gubernur Lugansk Sergiy Gaidai mengatakan di Telegram bahwa kendaraan lapis baja yang mengevakuasi warga berada di bawa tembakan musuh.

"kendaraan evakuasi lapis baja kami akan menjemput sepuluh orang dari daerah itu dan berada di bawah tembakan musuh," katanya.

Halaman 3 dari 2
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads