Akankah AS Kerahkan Tentara ke Ukraina? Ini Kata Jenderal Top AS

Akankah AS Kerahkan Tentara ke Ukraina? Ini Kata Jenderal Top AS

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 24 Mei 2022 12:42 WIB
Chairman of the Joint Chiefs of Staff Gen. Mark Milley testifies before the House Armed Services Committee on the conclusion of military operations in Afghanistan and plans for future counterterrorism operations on Wednesday, Sept. 29, 2021, on Capitol Hill in Washington. (Rod Lamkey/Pool via AP)
Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley (dok. Rod Lamkey/Pool via AP)
Washington DC -

Jenderal top Amerika Serikat (AS) berbicara soal rencana pengerahan tentara ke Ukraina yang diinvasi Rusia. Sang jenderal top AS itu mengakui negaranya masih jauh dari keputusan untuk kembali mengerahkan tentara ke Ukraina, namun tidak memungkiri adanya perencanaan tingkat bawah yang tengah dilakukan.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (24/5/2022), Presiden AS Joe Biden memutuskan untuk menarik tentara AS dari Ukraina sebelum Rusia melancarkan invasi pada 24 Februari lalu demi menghindari konflik langsung antara negara-negara yang memiliki senjata nuklir.

Namun situasi yang berubah termasuk dibukanya kembali Kedutaan Besar AS di Kiev telah memicu pertanyaan soal apakah tentara AS mungkin diperlukan kembali untuk membantu memastikan keamanan para diplomat yang bertugas di negara yang sedang berperang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam konferensi pers pada Senin (23/5) waktu setempat, Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley mengakui adanya sejumlah perencanaan tingkat staf menjelang keputusan potensial mengirimkan kembali tentara AS ke Ukraina.

Ditegaskan Milley bahwa perencanaan itu belum sampai pada level dirinya untuk ditinjau atau level Menteri Pertahanan (Menhan) Lloyd Austin. Namun terlepas dari itu, sebut Milley, pada akhirnya semuanya akan bergantung pada Biden.

ADVERTISEMENT

"Pada akhirnya, setiap pengerahan kembali pasukan AS ke Ukraina akan membutuhkan keputusan presiden. Jadi kita masih jauh dari hal semacam itu," tegas Milley dalam pernyataannya.

"Kita masih mengembangkan serangkaian tindakan, dan belum ada yang diajukan kepada Menteri (Menhan AS-red)," imbuhnya menjelaskan.

Simak Video: Rudal Rusia Hancurkan Suplai Senjata AS dan Eropa di Ukraina

[Gambas:Video 20detik]




Milley tidak menjelaskan lebih lanjut apakah dirinya merujuk pada perencanaan level bawah untuk tentara AS berpotensi mengamankan kehadiran diplomatik AS di Ukraina atau potensi kegiatan lainnya juga.

Pentagon atau Departemen Pertahanan AS diketahui terus membantu Ukraina dalam menghadapi pasukan Rusia dengan berbagi informasi intelijen dan mengirimkan bantuan persenjataan.

Pada Senin (23/5) waktu setempat, Austin mengumumkan paket bantuan keamanan baru dari 20 negara untuk Ukraina. Paket bantuan itu mencakup tawaran Denmark untuk mengirimkan rudal antikapal Harpoon dan peluncurnya ke Ukraina.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads