Militer Ukraina dalam pernyataannya juga mengakui adanya kemunduran, dengan melaporkan pasukan Rusia 'terus maju' di beberapa area di wilayah Donbas.
Gubernur Luhansk, Serhiy Gaidai, menyebut situasinya 'tetap sulit' dengan pasukan Rusia berupaya merebut kota Sieverodonetsk. Gaidai bahkan menyebut pemimpin Republik Rakyat Luhansk, yang dikuasai separatis pro-Rusia, mendeklarasikan mobilisasi umum dengan peringatan berbunyi: "Bertempur atau ditembak, tidak ada pilihan lain."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di wilayah selatan, pertempuran dilaporkan masih berlangsung di sekitar kota Kherson dan rudal Rusia dilaporkan mengenai area permukiman di Mykolayiv. Klaim-klaim Ukriana itu tidak bisa diverfikasi secara independen oleh Reuters.
Dalam pernyataan terpisah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg menyebut serangan Rusia di Donbas terhenti dan Ukraina bisa memenangkan perang -- hasil yang telah diprediksi sejumlah analis militer sejak Rusia memulai invasi pada 24 Februari lalu.
Sejak saat itu, pasukan Rusia mengalami kerugian besar saat menggempur kota-kota Ukraina hingga menjadi puing, menewaskan ribuan orang dan memaksa lebih dari 6 juta orang mengungsi ke luar negeri. Rusia berulang kali membantah telah menargetkan warga sipil.
(nvc/dhn)