Tercatat Sejuta Kematian Akibat Corona di Amerika Serikat

Tercatat Sejuta Kematian Akibat Corona di Amerika Serikat

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 13 Mei 2022 20:10 WIB
Amerika Serikat (AS) melaporkan lebih dari 441.000 kasus virus Coronadalam sehari. Lonjakan kasus ini tercatat sebagai yang tertinggi sejak pandemi merebak di AS.
Ilustrasi Corona di AS (Foto: AP Photo)
Washington DC -

Kematian akibat Corona atau COVID-19 di Amerika Serikat (AS) terus melonjak. Sejauh ini, ada sejuta kematian akibat Corona yang tercatat di AS.

Hal itu disampaikan Presiden AS Joe Biden dalam pernyataan seperti dilansir AFP, Jumat (13/5/2022).

"Hari ini, kita menandai tonggak yang tragis," kata Biden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biden pun mendesak warga Amerika untuk tetap waspada seiring kasus COVID-19 kembali meningkat.

"Satu juta kursi kosong di sekitar meja makan. Setiap kehilangan yang tak tergantikan. Masing-masing meninggalkan keluarga, komunitas, dan bangsa untuk selamanya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Pengumuman Biden ini disampaikan ketika dia memimpin KTT COVID-19 virtual global yang berlangsung saat Eropa juga melewati dua juta kematian akibat infeksi virus Corona. KTT itu fokus untuk mengendalikan pandemi di seluruh dunia dan mempersiapkan keadaan darurat kesehatan di masa depan.

AS mencatat kematian akibat COVID-19 pertama pada awal Februari 2020. Virus itu melanda New York dan Gedung Putih memperkirakan hingga 240.000 kematian secara nasional pada bulan berikutnya.

"Ini tidak terduga," kata Diana Berrent, salah satu orang pertama di negara bagian New York yang terjangkit COVID-19 soal jumlah korban jiwa yang jauh melebihi prediksi terburuk para ahli epidemiologi.

Pada musim semi 2020, rumah sakit dan kamar mayat Kota New York bahkan kewalahan dan suara sirene ambulans terus menerus terdengar di jalan-jalan kosong ketika Presiden AS saat itu Donald Trump merespons dengan kacau di Washington.

Dua tahun kemudian, kehidupan di New York yang menjadi episentrum COVID-19 di AS, kembali normal seiring penduduk berusaha melupakan trauma kolektif dari virus yang telah menewaskan 40.000 warga New York.

Lampu panggung Broadway juga mulai hidup lagi, taksi-taksi kuning memadati jalan-jalan utama dan bar-bar di kawasan bisnis dipenuhi warga saat jam pulang kerja.

"Tanpa diragukan lagi Anda merasakan energi orang-orang yang berada di jalanan. Sudah lama sekali," kata Alfred Cerullo, presiden kelompok peningkatan bisnis di Midtown Manhattan.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Bagaimana New York Bisa Pulih?

Pulihnya New York dibantu oleh angka inokulasi yang tinggi - sekitar 88 persen orang dewasa telah divaksinasi penuh. Angka itu didorong aturan wajib vaksin Corona, termasuk untuk kegiatan dalam ruangan seperti makan di restoran.

Dalam beberapa minggu terakhir, Amerika Serikat telah melihat peningkatan dalam jumlah kasus virus Corona harian. Sebagian besar kasus Corona dipicu subvarian Omicron. Kenaikan itu bertepatan dengan pencabutan mandat masker.

"Saya pikir kita berada di tempat di mana secara psikologis dan sosial dan ekonomi, sebagian besar orang sudah selesai dengan pandemi," kata Celine Gounder, pakar penyakit menular di Universitas New York.

"(Tapi) pandemi belum berakhir. Jadi, Anda memiliki keputusan soal antara apa yang terjadi secara epidemiologis dan apa yang terjadi dalam hal bagaimana orang merespons," katanya.

Halaman 2 dari 2
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads