Korea Utara (Korut) baru saja mengonfirmasi terdeteksinya kasus virus Corona (COVID-19) pertama di wilayahnya. Konfirmasi itu disampaikan setelah Korut menggelar parade militer besar-besaran untuk memperingati berdirinya angkatan bersenjata rezim komunis tersebut.
Lantas muncul pertanyaan, apakah penularan Corona mungkin terjadi saat parade militer itu? Terlebih diketahui bahwa parade militer Korut dihadiri banyak orang, tanpa ada yang memakai masker dan tidak ada yang saling menjaga jarak.
Seperti dilansir AFP, Jumat (13/5/2022), para pakar menyatakan bahwa parade militer besar-besaran semacam itu bisa secara tidak sengaja menyebarkan virus Corona secara nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korut mengonfirmasi kematian pertama akibat Corona pada Jumat (13/5) waktu setempat, sehari setelah mengonfirmasi terdeteksinya kasus varian Omicron di wilayahnya. Korut juga menyebut puluhan ribu orang menjalani isolasi setelah menderita demam yang 'menyebar secara eksplosif secara nasional sejak akhir April'.
Diketahui bahwa Korut menggelar parade militer besar-besaran di Pyongyang pada 25 April untuk memperingati hari berdirinya militer negara itu.
Cuplikan acara tersebut di televisi pemerintah menunjukkan ribuan orang -- yang tidak bermasker dan tidak mempraktikkan social distancing -- memadati alun-alun Kim Il-Sung di Pyongyang untuk menyaksikan barisan tentara dan bertepuk tangan saat rudal raksasa dipamerkan.
Peneliti pada Institut Unifikasi Nasional Korea yang berbasis di Seoul, Korea Selatan (Korsel), Hong Min, menuturkan kepada AFP bahwa wabah Corona terkini di Korut 'terkait erat dengan parade 25 April'.
"Lebih dari 20.000 orang bersiap untuk parade itu selama dua bulan sebelum acara digelar dan tinggal di ibu kota untuk kesempatan foto dengan Kim Jong-Un," sebut Hong Min.
Simak juga Video: China Siap Beri Bantuan Penuh ke Korut yang Kini Diterjang Covid-19
Rezim Kim Jong-Un dinilai terlambat 'menyadari gawatnya' situasi dan baru melakukan tes Corona setelah para peserta pawai kembali ke distrik masing-masing.
"Menggelar parade militer yang dihadiri banyak orang, ketika Omicron mengamuk di negara tetangga China, menunjukkan Pyongyang terlalu percaya diri pada kemampuan mereka dalam melawan dan mencegah virus," sebut Cheong Seong-chang dari Institut Sejong.
Bukan parade militer pertama Korut selama pandemi Corona
Korut diketahui pernah menggelar parade militer serupa pada September 2021 saat pandemi Corona merajalela secara global, namun tidak ada laporan soal dampaknya di negara tersebut.
Yang Moo-jin yang merupakan profesor dari Universitas Studi Korea Utara menuturkan kepada AFP bahwa saat parade tahun 2021, pergerakan orang dan barang dari dan ke China 'sebagian besar dibatasi'. Korut diketahui menutup perbatasannya sejak Januari 2020 setelah Corona terdeteksi di China, negara tetangganya.
Namun awal tahun ini, Korut sempat melonggarkan lockdown untuk perdagangan lintas perbatasan dengan China. Yang menilai hal inilah yang kemungkinan menjadi akar penyebab wabah varian Omicron di Korut saat ini.
"Virusnya mungkin masuk Korea Utara melalui tiga rute berbeda: jalur kereta api, kapal dan penyelundupan. Intinya itu berasal dari China," cetusnya.