Para pengungsi Ukraina mulai kembali ke ibu kota Kiev setelah mengungsi ke luar negeri saat Rusia melancarkan invasi tiga bulan lalu. Beberapa mengaku sudah terbiasa dengan situasi perang, sedangkan yang lainnya merasa kehidupannya memang ada di Ukraina.
Seperti dilansir AFP, Jumat (13/5/2022), salah satunya seorang remaja putri bernama Maria Pshenychna yang langsung memeluk ayahnya, Yuriy, setibanya dengan kereta api dari Polandia. Remaja berusia 16 tahun ini meninggalkan Gostomel, Ukraina, sejak dua bulan lalu.
"Saya senang berada di sini. Saya berterima kasih kepada orang-orang di luar negeri yang membantu kami, tapi saya merindukan rumah karena ibunda saya ada di sana bersama anjing saya," ucap Pshenychna (16) sembari berlinangan air mata kepada AFP, sesaat setelah dia bertemu kembali dengan ayahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang wanita Ukraina lainnya, yang berusia 30-an tahun dan enggan menyebut namanya, menuturkan bahwa dirinya menangis saat kereta yang ditumpanginya masuk ke wilayah Ukraina.
"Anda harus terbiasa hidup dengan perang," ucap wanita ini setibanya di Ukraina setelah dua bulan mengungsi ke Polandia. "Di Eropa, itu bagus tapi hidup saya ada di Ukraina," imbuhnya.
Reuni antara keluarga dan kerabat yang emosional terjadi di salah satu stasiun di Kiev. Dengan beberapa terdengar ramai saat melepas rindu, namun ada juga yang lebih tenang dengan diwarnai air mata.
"Kita mulai terbiasa dengan perang, dengan ancaman. Ketakutan yang kami miliki sekarang berbeda dari dua bulan lalu," ucap seorang warga Ukraina lainnya, Dana Pervalska (27).
Beberapa orang lainnya menuturkan hal senada. "Ini lebih tenang, tidak ada serangan udara atau gempuran. Jauh lebih baik sekarang dibandingkan Maret," tutur Natalia yang mengungsi ke Lithuania bersama anak-anaknya yang berusia 6 tahun dan 14 bulan.
"Rumah adalah rumah. Kami warga Ukraina," imbuhnya.
Olena Shalimova juga memutuskan kembali ke Kiev setelah mengungsi selama dua bulan dengan kerabatnya di Lviv, Ukraina bagian barat. "Waktu telah berlalu, kami telah menerima kenyataan yang mengerikan ini, kita bisa hidup berdampingan dengannya," ujarnya.
Sementara Ukraina mencatat 5,9 juta keberangkatan ke luar negeri dibandingkan 1,5 juta orang yang datang, jumlah orang-orang yang kembali -- untuk pertama kali sejak invasi Rusia dimulai -- melebihi orang-orang yang meninggalkan Ukraina pada pekan ini.
Penghitungan resmi di perbatasan pada 10 Mei menunjukkan 29.000 orang melintasi perbatasan untuk pergi, sedangkan 34.000 orang lainnya melintasi perbatasan untuk kembali ke Ukraina.
Wali Kota Kiev, Vitali Klitschko, dalam pernyataan pada Selasa (10/5) lalu menuturkan bahwa nyaris dua pertiga dari total 3,5 juta jiwa penduduk kota Kiev telah kembali. Diketahui bahwa pria berusia 60 tahun ke bawah dilarang meninggalkan Ukraina, sehingga sebagian besar pengungsi adalah wanita dan anak-anak.