Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang segera mengakhiri masa jabatannya bisa menghadapi dakwaan internasional terkait perang narkoba mematikan yang digaungkan pemerintahannya. Namun kemenangan yang diraih putrinya, Sara Duterte, dalam pemilihan wakil presiden (wapres) dinilai menunjukkan popularitas Duterte masih tetap tinggi.
Seperti dilansir AFP, Selasa (10/5/2022), Sara berhasil mengamankan lebih dari separuh jumlah suara yang dibutuhkan dalam pemilu wapres pada Senin (9/5) waktu setempat. Hal ini menandai masih besarnya dukungan untuk nama Duterte yang menjadi buah bibir untuk kebrutalan dan impunitas di negara tersebut.
Lebih dari 6.200 orang secara resmi dilaporkan tewas dalam perang narkoba yang berlangsung sejak Duterte menjabat tahun 2016. Kebijakan perang narkoba itu memicu kecaman luas dan bahkan memicu penyelidikan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara pemerintahan Duterte menegakkan keadilan dengan cepat telah membuat banyak warga Filipina muak dengan birokrasi, korupsi dan disfungsi yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
Popularitas Duterte dinilai telah menular pada putrinya, yang oleh para pendukungnya dipandang sebagai tangan yang aman untuk melanjutkan warisan ayahnya -- dan melindungi ayahnya dari kemungkinan tuntutan pidana di Filipina maupun di luar negeri ketika dia mengakhiri jabatannya.
Kesuksesan Sara dalam pemilu wapres meneguhkan posisi keluarga Duterte dalam pusat politik Filipina untuk enam tahun ke depan dan memastikan nama Duterte dalam jajaran dinasti politik berpengaruh di negara tersebut.
Dengan pasangannya, calon presiden (capres) Ferdinand Marcos Jr -- putra mendiang diktator Ferdinand Marcos -- juga berhasil meraup keunggulan dalam pemilu presiden (pilpres) pada hari yang sama, dua keturunan dari pemimpin Filipina itu telah diangkat ke posisi terpilih yang tertinggi di negara tersebut.
Simak Video 'Anak Diktator Ferdinand Marcos Jr Memenangkan Pilpres Filipina':