Jakarta -
Rusia kembali melakukan serangan bom ke Ukraina. Kali ini bom Rusia meledakkan sebuah sekolah di wilayah Lugansk, Ukraina Timur.
Dilansir AFP, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan sedikitnya 60 warga sipil tewas dalam pemboman sebuah sekolah ini. Pemboman disebut terjadi pada akhir pekan ini.
"Kemarin di desa Bilogorivka, wilayah Lugansk, sebuah bom Rusia menewaskan 60 orang. Warga sipil," kata Zelensky saat berpidato di KTT G7 melalui konferensi video seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (9/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zelensky mengatakan para korban tengah bersembunyi dari gempuran yang dilakukan Rusia melalui serangan udara.
"Mereka sedang bersembunyi dari gempuran di gedung sekolah biasa itu, yang diserang dalam serangan udara Rusia," imbuh Zelensky.
Serangan ini juga mengakibatkan terjadinya kebakaran, simak halaman selanjutnya
Simak Video: Uraa! Ribuan Prajurit Rusia di Lapangan Merah Sambut Pidato Putin
[Gambas:Video 20detik]
Sementara itu, dilansir CNN, Kepala Administrasi Militer Hunaks, Serhiy Hayday mengatakan bom dijatuhkan dari sebuah pesawat milik Rusia. Serangan dilakukan sekitar pukul 16.37 sore waktu setempat.
Disebutkan serangan ini juga mengakibatkan terjadinya kebakaran. Serhiy Hayday menuturkan petugas membutuhkan waktu hampir empat jam untuk memadamkan api.
"Serangan terjadi pada Sabtu sekitar pukul 16.37 waktu setempat, menyebabkan kebakaran dan membutuhkan waktu hampir empat jam untuk memadamkan api," katanya.
Dari foto-foto yang diunggah oleh pemerintah setempat, terlihat sekolah tersebut tampak hancur lebur akibat bom.
Hal senda juga disampaikan Gubernur Lugansk, Sergiy Gaiday mengatakan kepada stasiun televisi berbahasa Rusia, Current Time TV bahwa 60 orang tewas di bawah reruntuhan setelah "bom udara" menghantam sekolah desa itu pada Sabtu (7/5) waktu setempat.
"Ada gempuran yang sangat serius di Bilogorivka. Pertempuran telah berlangsung sejak pagi," tambahnya.
Ia mengatakan petugas akan segera memulai membersihkan puing-puin usai serangan berakhir.
"Saya benar-benar ingin percaya bahwa orang-orang masih hidup di sana, dan segera setelah gempuran berakhir, kami akan dapat mulai membersihkan puing-puing," tuturnya.
Sebelumnya, Gaidai mengatakan sebuah bom dijatuhkan di sekolah yang dijadikan tempat perlindungan sekitar 90 orang itu.
Sebanyak 30 orang telah diselamatkan, sementara sisanya masih terperangkap di balik reruntuhan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini