Pertama Kali, DK PBB Secara Bulat Dukung Solusi Damai untuk Ukraina

Pertama Kali, DK PBB Secara Bulat Dukung Solusi Damai untuk Ukraina

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 07 Mei 2022 17:43 WIB
In this image provided by the United Nations, the U.N. Security Council meets for an emergency session on Ukraine, Monday, Feb. 21, 2022, at the U.N. headquarters. (Evan Schneider/United Nations via AP)
Ilustrasi -- Rapat darurat Dewan Keamanan PBB membahas Ukraina (dok. Evan Schneider/United Nations via AP)
New York -

Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dengan suara bulat mengadopsi deklarasi pertama soal Ukraina sejak Rusia menginvasi pada akhir Februari lalu. Deklarasi itu mendukung upaya Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres untuk mengupayakan 'solusi damai' bagi perang di Ukraina.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (7/5/2022), deklarasi yang disusun oleh Norwegia dan Meksiko itu hanya menyatakan dukungan terhadap upaya mediasi oleh Guterres terkait situasi terkini di Ukraina.

"Dewan Keamanan menyatakan keprihatinan mendalam terhadap upaya menjaga perdamaian dan keamanan di Ukraina," sebut naskah deklarasi Dewan Keamanan PBB itu, yang salinannya didapatkan AFP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusia diketahui selalu memblokir pernyataan dan resolusi yang diajukan dalam Dewan Keamanan PBB sejak Februari lalu. Ini menjadi momen pertama bagi Rusia untuk ikut menyepakati deklarasi yang diajukan ke Dewan Keamanan PBB terkait Ukraina.

Saat ditanya apa yang membuat Ukraina menyetujui deklarasi terbaru ini, salah satu diplomat PBB yang enggan disebut namanya menuturkan kepada AFP bahwa 'semua hal yang baik telah hilang'.

ADVERTISEMENT

Dewan PBB beranggotakan 15 negara itu juga mengingatkan bahwa 'semua negara anggota telah mengambil, di bawah Piagam PBB, kewajiban untuk menyelesaikan perselisihan internasional dengan cara damai'.

Deklarasi yang disepakati secara bulat oleh seluruh negara anggota Dewan Keamanan PBB itu diakhiri dengan meminta Guterres untuk menyerahkan laporan setelah deklarasi itu diadopsi.

Simak juga 'Alasan Jokowi Ogah Beri Bantuan Senjata ke Ukraina':

[Gambas:Video 20detik]



Deklrasi ini menjadi yang pertama menunjukkan persatuan dari Dewan Keamanan PBB sejak awal invasi Rusia ke Ukraina.

"Hari ini, untuk pertama kalinya, Dewan Keamanan berbicara dengan satu suara untuk perdamaian di Ukraina," sebut Guterres dalam pernyataannya. "Dunia harus bersatu untuk membungkam senjata dan menegakkan nilai-nilai Piagam PBB," cetusnya.

Guterres juga menyatakan dirinya akan 'terus berusaha menyelamatkan nyawa, mengurangi penderitaan dan mencari jalan perdamaian'.

Pada akhir Februari lalu, Rusia memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengecam invasi ke Ukraina dan meminta Moskow menarik pasukannya.

Diketahui bahwa PBB terkesan dikesampingkan sejak Rusia menginvasi Ukraina mulai 24 Februari lalu. Badan dunia yang bertugas memastikan perdamaian dunia ini, belum berhasil memantapkan posisi sebagai mediator yang memungkinkan untuk resolusi damai atas perang di Ukraina.

Sejauh ini, PBB hanya melakukan intervensi di Ukraina dan negara-negara sekitarnya dalam peran kemanusiaan.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads