Berlindung dari Serangan Rusia, Warga Ukraina Sembunyi di Toko Peti Mati

Berlindung dari Serangan Rusia, Warga Ukraina Sembunyi di Toko Peti Mati

Matius Alfons - detikNews
Rabu, 04 Mei 2022 04:09 WIB
Damaged and burned vehicles are seen at a destroyed part of the Illich Iron & Steel Works Metallurgical Plant, as smoke rises from the Metallurgical Combine Azovstal during heavy fighting, in an area controlled by Russian-backed separatist forces in Mariupol, Ukraine, Monday, April 18, 2022. (AP Photo/Alexei Alexandrov, File)
Foto: Kondisi Ukraina hancur lebur 2 bulan diserang Rusia (AP Photo)
Severodonetsk -

Sejumlah warga sipil Ukraina ternyata memilih untuk berlindung dari serangan pasukan Rusia dengan bersembunyi. Salah satunya yakni Antonina Boloto (60) yang bersembunyi dengan kerabatnya di sebuah toko peti mati.

Seperti dilansir AFP, Rabu (4/5/2022), Boloto memilih untuk menetap di Kota Severodonetsk, Ukraina Timur, ketika pasuka Rusia menyerang. Severodonetsk sendiri merupakan kota yang berada di garis depan perang Rusia melawan Ukraina.

Boloto sendiri memutuskan untuk mengubah toko peti mati itu menjadi tempat perlindungan bagi dirinya dan kerabatnya. Beberapa peti mati tampak bertengger di dinding bagian belakangnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini bukan kamar mayat, itu hanya toko perlengkapan pemakaman," kata Boloto, mengatakan kepada AFP.

Boloto menyampaikan tokoh peti mati tersebut ternyata memiliki ruang bawah tanah di mana orang dapat berlindung jika terjadi pemboman. Dia memastikan hanya bersembunyi di tokoh peti mati tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kami hanya bersembunyi di sini," ucap Boloto.

Di satu-satunya ruangan toko yang remang-remang, empat peti mati, dihiasi dengan satin putih dan merah halus dengan label harga masih menempel di atasnya, bersandar di dinding. Mereka dikelilingi oleh karangan bunga dan salib kayu.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan Video 'Hari Raya Idul Fitri di Rusia, Warga Berdoa Perang Segera Berakhir':

[Gambas:Video 20detik]



Boloto ternyata pemilik toko peti mati tersebut. Namun sejak Rusia menyerang, dia tidak lagi memiliki pelanggan.

Dia pun berharap perang antara Rusia dan Ukraina dapat segera berakhir. "Kami hanya ingin ini berakhir, kami hanya ingin perdamaian," imbuhnya.

Rusia Serang Pabrik di Ukraina Timur

Untuk diketahui, militer Rusia kembali melakukan serangan ke sebuah pabrik di Kota Avdiivka, Ukraina Timur. Akibat serangan tersebut, dilaporkan sedikitnya 10 orang tewas dan 15 orang lainnya terluka.

"Setidaknya 10 tewas dan 15 terluka, akibat penembakan pabrik kokas Avdiivka oleh penjajah Rusia," kata gubernur wilayah Donetsk Pavlo Kyrylenko seperti dilansir AFP, Rabu (4/5).

Dia mengatakan ada kemungkinan jumlah korban meningkat. Kyrylenko juga menyebut pihak Rusia menyerang para pekerja ketika tengah menunggu bus.

"Para pekerja baru saja menyelesaikan shift mereka dan sedang menunggu bus untuk membawa mereka pulang dari pabrik di halte bus," ucapnya.

"Rusia tahu ke mana mereka membidik," lanjut dia.

Halaman 2 dari 2
(maa/maa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads