Seorang tentara Irak tewas dan dua lainnya terluka dalam bentrokan dengan pejuang Yazidi di wilayah utara Sinjar. Sinjar adalah tempat sering terjadi konfrontasi antara pasukan keamanan dan pejuang lokal yang berafiliasi dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang di Turki.
Dilansir dari AFP, Selasa (3/5/2022), kedua belah pihak saling menuduh telah memicu pertempuran terbaru, yang pecah pada Minggu (1/5). Sherwan al-Douberdani, seorang wakil provinsi mengatakan seorang tentara tewas, sementara seorang pejabat senior tentara mengatakan dua tentara lainnya terluka.
Bentrokan itu juga merenggut nyawa selusin pejuang Yazidi, kata perwira yang enggan disebutkan namanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasukan keamanan Irak dalam sebuah pernyataan menuduh para pejuang Yazidi membuat penghalang jalan dan mencegah warga sipil lewat di desa Snuny di utara Sinjar. Tentara berusaha membuka jalan pada Senin (2/5) pagi, tetapi mendapat 'tembakan hebat', kata pernyataan itu, menunjuk pada keberadaan 'penembak jitu di atap' dan jalan yang dipenuhi ranjau.
Douberdani mengatakan bahwa Yazidi menolak tuntutan untuk keluar dari Sinjar dan untuk 'penarikan agen asing', mengacu pada PKK.
Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Nadia Murad, seorang Yazidi yang diperbudak selama berbulan-bulan oleh kelompok jihadis Negara Islam (ISIS) yang brutal terhadap komunitasnya pada tahun 2014, menyerukan diakhirinya kekerasan.
"Setelah bertahun-tahun mengungsi, orang-orang yang kembali baru-baru ini sekali lagi terpaksa meninggalkan rumah mereka karena bentrokan bersenjata saat ini di Sinjar. Saya menyerukan kepada masyarakat internasional untuk campur tangan dan bekerja dengan pemerintah Irak untuk menyelesaikan masalah keamanan yang sedang berlangsung di kawasan itu dan melindungi warga sipil," cuit Murad.
Wilayah Sinjar juga sering menjadi sasaran serangan udara Turki di pangkalan belakang PKK. Agustus lalu, delapan orang tewas dalam serangan Turki di sebuah klinik Sinjar yang merawat seorang anggota PKK.
Di timur laut Sinjar, Ankara bulan lalu melancarkan serangan militer baru di Kurdistan Irak terhadap PKK.
Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Irak mengutuk kekerasan terbaru. PBB merasa sangat prihatin tentang bentrokan di Sinjar, dengan konsekuensi serius bagi warga sipil.
"Keselamatan dan keamanan Sinjaris harus menjadi yang terdepan dan utama. Mereka telah sangat menderita di masa lalu dan pantas mendapatkan perdamaian di bawah otoritas negara," tambahnya.
(fas/fas)