Rusia Serukan AS-NATO Berhenti Pasok Senjata ke Ukraina!

Tim Detikcom - detikNews
Sabtu, 30 Apr 2022 13:01 WIB
kerusakan di Ukraina akibat serangan Rusia (Foto: AP Photo)
Jakarta -

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyerukan Amerika Serikat dan NATO untuk berhenti memasok senjata ke Ukraina jika mereka "benar-benar tertarik untuk menyelesaikan krisis Ukraina".

Dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (30/4/2022), lebih dari dua bulan setelah memulai invasi ke Ukraina dalam tujuan jangka pendeknya untuk merebut ibu kota Kiev, Rusia sekarang mengintensifkan operasi militernya di wilayah Donbas, Ukraina timur.

Namun, Sergei Lavrov mengatakan kepada kantor berita resmi China, Xinhua bahwa "operasi militer khusus... berjalan sesuai rencana".

"Jika AS dan NATO benar-benar tertarik untuk menyelesaikan krisis Ukraina, maka pertama-tama, mereka harus sadar dan berhenti memasok senjata dan amunisi kepada rezim Kiev," kata Lavrov.

Kremlin sebelumnya menyebut pengiriman senjata Barat ke Ukraina sebagai ancaman bagi keamanan Eropa.

Dalam wawancaranya dengan Xinhua yang diterbitkan Sabtu, Lavrov mengatakan bahwa Rusia dapat "memperlengkapi kembali" ekonominya untuk menjaga dari potensi "permusuhan yang melanggar hukum".

Dia menambahkan bahwa negara yang terkena rentetan sanksi itu akan fokus untuk menjauh dari dolar AS dan mengurangi impor, sambil meningkatkan kemandirian teknologinya.

Moskow telah menerapkan kebijakan "de-dolarisasi" selama beberapa tahun, meminta mitra-mitra seperti China dan India untuk melakukan pembayaran dalam mata uang lain.

Sejak invasi, negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi yang sebagian besar memotong sektor keuangan Rusia dari ekonomi global.

China sendiri telah menghindari mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan membela persahabatan yang kuat dengan Moskow.

Simak Video: Jokowi Undang Putin dan Zelensky ke KTT G20 di Bali







(ita/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork