Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres mendesak Rusia untuk bekerja sama dengan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang tengah menyelidiki dugaan kejahatan perang dalam invasi Moskow di Ukraina.
Seperti dilansir AFP dan BBC, Kamis (28/4/2022), desakan itu disampaikan Guterres saat mengunjungi langsung kota Bucha di Ukraina, yang menjadi lokasi temuan kuburan massal dan mayat-mayat bergelimpangan di jalanan sepeninggal pasukan Rusia beberapa waktu lalu.
Saat mengunjungi lokasi kuburan massal di belakang sebuah gedung gereja di Bucha, Guterres diberitahu tahu soal pembunuhan warga sipil di kota itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sini, Anda merasakan betapa pentingnya penyelidikan menyeluruh dan pertanggungjawaban itu," ucap Guterres yang didampingi personel militer setempat.
"Saya sepenuhnya mendukung Mahkamah Pidana Internasional dan saya menyerukan kepada Federasi Rusia untuk menerima, untuk bekerja sama dengan ICC. Tapi ketika kita berbicara soal kejahatan perang, kita tidak bisa melupakan bahwa kejahatan terburuk adalah perang itu sendiri," sebutnya.
Guterres sebelumnya mengunjungi kota Borodyanka atau Borodianka sebagai perhentian pertama dalam kunjungan langsungnya ke Ukraina, yang diinvasi pasukan Rusia sejak 24 Februari lalu.
Kota yang terletak di sebelah barat laut ibu kota Kiev itu menjadi lokasi temuan mayat-mayat sipil yang beberapa dilaporkan memiliki tanda-tanda penyiksaan pada Maret lalu, setelah Rusia menarik pasukannya dari area tersebut. Kondisi kota Borodyanka sendiri hancur akibat serangan udara dan gempuran.
Kunjungan-kunjungan ini dilakukan Guterres sebelum berbicara langsung dengan Presiden Volodymyr Zelensky.
Simak Video 'Ukraina: Rusia Tingkatkan Penyerangan, Tapi Terus Menderita':