Spekulasi Kesehatan Putin Kala Terlihat Gemetaran

Spekulasi Kesehatan Putin Kala Terlihat Gemetaran

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 27 Apr 2022 22:26 WIB
Russian President Vladimir Putin greets people after his speech at the concert marking the eighth anniversary of the referendum on the state status of Crimea and Sevastopol and its reunification with Russia, in Moscow, Russia, Friday, March 18, 2022. (Ramil Sitdikov/Sputnik Pool Photo via AP)
Vladimir Putin (Foto: AP/Ramil Sitdikov)
Moscow -

Presiden Rusia Vladimir Putin ramai dispekulasikan mengalami masalah kesehatan oleh berbagai pihak sejak invasinya ke Ukraina. Video spekulasi tersebut bahkan menjadi viral dan ditonton jutaan orang.

Seperti dilansir Newsweek, Rabu (27/4/2022), invasi Rusia ke Ukraina tampaknya membuat Presiden Vladimir Putin ramai diperhatikan oleh masyarakat dunia. Setidaknya keputusan invasi Rusia tersebut meningkatkan ketertarikan publik pada sosok Putin yang memerintahkan pengiriman tentara Rusia itu.

Tak hanya itu, bahkan ada dua video yang viral dan memicu spekulasi para pengguna media sosial bahwa kesehatan Putin memburuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kabarnya, spekulasi kesehatan Putin memburuk bukan yang pertama kalinya memicu pertanyaan. Lantaran pada tahun 2020 lalu, Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia menyangkal Putin menderita penyakit Parkinson -- gangguan sistem saraf pusat yang mempengaruhi gerakan dan sering disertai tremor.

"Itu benar-benar omong kosong. Semuanya baik-baik saja dengan presiden," tegas juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, seperti dikutip Reuters tahun 2020 lalu.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, bantahan itu sepertinya tidak banyak membantu dalam menangkal rumor soal kesehatan Putin akhir-akhir ini. Pada Senin (25/4) kemarin, Visegrad 24 memposting sebuah video yang mempertanyakan kesehatan Putin.

Pada video yang diunggah itu tampak memperlihatkan kaki dan tangan Putin gemetar. Sampai saat ini, video itu sudah ditonton sebanyak 1,3 juta kali.

"Banyak yang mencurigainya setelah pertemuannya yang aneh dengan (Menteri Pertahanan Sergei) Shoigu, di mana dia memegangi meja selama 13 menit. Ini mungkin video paling jelas soal sesuatu yang salah dengan kesehatan Putin," tulis Visegrad 24 dalam postingan Twitter yang menyertakan video viral itu.

"Lihat kaki dan tangannya gemetaran! Adakah dokter di luar sana yang mau memberikan pendapatnya? Parkinson?" imbuh Visegrad 24.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Video Tunjukkan Tangan Kanan Putin Bergetar

Sementara itu, dalam video tersebut juga terlihat Putin yang sedang berdiri sempat tampak gemetar pada bagian tangan kanannya sebelum dia menjabat tangan seseorang.

Video itu muncul beberapa hari setelah sebuah video lainnya yang juga membuat pengguna media sosial mempertanyakan kesehatan Putin. Video yang diunggah oleh kepala biro Financial Times di Moskow, Max Seddon, itu direkam saat pertemuan Putin dan Shoigu, pekan lalu, untuk membahas operasi militer Rusia di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina.

Dalam video itu, Putin terlihat sedang berbicara dengan Shoigu sembari tangan kanannya memegangi ujung meja dan berulang kali mengetukkan kakinya ke lantai. Video berdurasi lebih dari 3 menit itu telah ditonton sebanyak 2,5 juta kali.

Akan tetapi, video tersebut memang tidak secara langsung mempertanyakan kesehatan Putin. Banyak pengguna media sosial yang memberikan komentar dengan pertanyaan-pertanyaan dan spekulasi soal kondisi orang nomor satu di Rusia itu.

"Putin, menyandar pada kursi, mencengkeram meja. Dia baik-baik saja kan? Sehat?" tanya seorang kontributor CNN, Frida Ghitis.

"Bagian yang paling aneh: perhatikan bagaimana kaki kanannya tampaknya secara tanpa sadar tertekuk atau kejang setidaknya beberapa kali. Dia kemudian melakukan ketukan kecil di kakinya segera setelah itu. 0:47 dan 0:59 menjadi contoh sangat jelas," tulis pengguna Twitter dengan nama @MarkaMatsu.

Tidak diketahui apakah Putin menderita gangguan kesehatan seperti yang dicurigai oleh para pengguna media sosial. Kremlin belum memberikan komentar resminya terhadap spekulasi baru yang beredar. Newsweek telah menghubungi Kementerian Luar Negeri Rusia, tapi belum ada tanggapan.

Halaman 2 dari 2
(maa/maa)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads