Pasukan Israel kembali menembak mati seorang pria Palestina dan melukai tiga lainnya dalam bentrokan di Tepi Barat pada Rabu (27/4) pagi waktu setempat. Insiden ini terjadi setelah penembakan fatal terhadap warga Palestina lainnya.
Dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (27/4/2022), militer Israel mengatakan kepada AFP bahwa mereka "melakukan kegiatan kontraterorisme" di kota Jenin, tetapi tidak mengomentari soal adanya korban.
Pasukan keamanan Israel telah meningkatkan operasi di Tepi Barat yang diduduki, khususnya di sekitar Jenin setelah serangkaian serangan di Israel sejak akhir Maret lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria Palestina yang tewas dalam insiden terbaru itu diidentifikasi sebagai Ahmad Massad, berumur 21 tahun, berasal dari desa Burqin di Tepi Barat utara.
Seorang pejabat rumah sakit mengatakan kepada WAFA bahwa dia ditembak di kepala.
Kematian Massad terjadi menyusul kematian seorang warga Palestina lainnya pada Selasa (26/4), ketika pasukan Israel menyerbu sebuah kamp pengungsi di Tepi Barat. Penyerbuan itu disebut Israel sebagai operasi "kontra-terorisme".
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Ahmed Ibrahim Oweidat yang berusia 20 tahun "meninggal karena luka kritis yang diderita akibat peluru tajam di kepala," selama penembakan di kamp Aqabat Jaber, dekat Jericho.
Simak juga 'Israel Lancarkan Serangan Artileri Berat ke Wilayah Lebanon':
Bentrokan antara pasukan Israel dan Palestina sering terjadi di Tepi Barat, wilayah yang diduduki Israel sejak tahun 1967.
Menurut penghitungan AFP, Massad termasuk di antara 26 warga Palestina dan warga Arab Israel yang tewas sejak akhir Maret, di antara mereka termasuk beberapa penyerang. Selama periode yang sama, 14 orang Israel tewas dalam berbagai serangan.
Rentetan bentrokan juga mengguncang kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem timur. Ini memicu kekhawatiran terjadinya konflik baru setelah perang selama 11 hari tahun lalu antara Israel dan kelompok bersenjata Hamas di Jalur Gaza.