Kapal yang membawa 120 migran asal Afrika tenggelam di lepas pantai Tunisia saat menyeberangi Laut Tengah menuju Italia. Sebanyak 20 orang dilaporkan tewas.
Dilansir Reuters, Selasa (26/4/2022), kapal tenggelam pada Satu (23/4) waktu setempat. Seorang letnan kolonel di Penjaga Pantai Tunisia mengatakan bahwa 98 migran diselamatkan di lepas pantai Sfax.
Pada Senin waktu setempat, korban tewas menjadi 20 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Petugas pantai menemukan 3 mayat lagi," kata juru bicara Pengadilan Sfax, Mourad Turki, Senin waktu setempat.
Baca juga: Malam-Malam Berkebudayaan di Tunisia |
Sementara 17 mayat ditemukan pada akhir pekan setelah empat kapal yang membawa 120 migran Afrika ke Italia terbalik di Kota Sfax, Tunisia.
Garis pantai Sfax telah menjadi titik keberangkatan utama bagi orang-orang yang melarikan diri dari konflik dan kemiskinan di Afrika dan Timur Tengah. Mereka mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa.
Kementerian dalam negeri mengatakan minggu ini bahwa mereka telah menangkap lebih dari 20.000 migran di lepas pantai tahun lalu. Setidaknya 15.000 mencapai pantai Italia pada tahun 2021.
Dalam beberapa bulan terakhir, lusinan orang tenggelam di lepas pantai Tunisia. Terjadi peningkatan frekuensi upaya penyeberangan dari Tunisia dan Libya menuju Italia.
Ratusan ribu orang telah menyeberangi Laut Tengah yang berbahaya dalam beberapa tahun terakhir.
Angka dari Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) menunjukkan bahwa lebih dari 123.000 migran tiba ke Italia pada tahun 2021, dibandingkan dengan lebih dari 95.000 pada tahun 2020.