Hujan deras yang terus mengguyur telah memicu banjir bandang di ibu kota Kuala Lumpur, Malaysia. Ribuan orang sempat terjebak banjir tersebut dan beberapa warga merasa kesal karena banjir kembali melanda sebulan setelah bencana serupa.
Seperti dilansir The Star, Selasa (26/4/2022), lalu lintas di banyak ruas jalanan utama Kuala Lumpur terhenti setelah hujan deras mengguyur pada Senin (25/4) mulai pukul 15.00 waktu setempat. Balai Kota Kuala Lumpur (DBKL) kemudian mengerahkan para petugas ke ruas jalanan yang terdampak untuk menangani situasi itu.
Sementara Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kuala Lumpur mengirimkan 42 petugas dari tujuh stasiun pemadam kebakaran ke beberapa lokasi yang dilanda banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kuala Lumpur menyatakan, salah satu tim berhasil menyelamatkan seorang wanita dari mobilnya yang terjebak banjir di Jalan Segambut Dalam.
"Tidak ada korban lainnya di lokasi lain yang terdampak banjir bandang, kecuali beberapa kendaraan yang terdampar di tengah genangan banjir," sebut Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kuala Lumpur dalam pernyataannya.
"Air surut setelah 30 menit dan kendaraan ringan bisa menggunakan jalanan kembali," imbuh pernyataan tersebut.
DBKL menyebut bahwa air banjir di banyak area di Kuala Lumpur telah surut sekitar pukul 17.30 waktu setempat.
Meski tidak terjadi lama, namun banjir bandang ini mengganggu aktivitas warga yang hendak pulang bekerja dan mencari takjil untuk buka puasa. Salah satunya Yazid Mohammad (28) yang membatalkan rencana mengunjungi bazaar Ramadan dan memilih berbuka puasa di tempat kerjanya.
"Saya melihat berita soal situasi banjir yang memburuk saat saya bersiap meninggalkan kantor. Saya khawatir karena tempat kerja saya dekat dengan area-area terdampak. Saya memutuskan untuk membeli makanan dari restoran terdekat," tuturnya kepada The Star.
Seorang warga Kuala Lumpur lainnya, Anis Khalid, yang tengah dalam perjalanan menuju pusat kota terpaksa berbalik arah dan menunggu banjir surut.
Sedangkan Hafiz Hamzah (35) yang tinggal di Ampang, mengaku kesal karena Kuala Lumpur kembali banjir, sekitar sebulan setelah dilanda banjir pada awal Maret lalu. "Balai Kota Kuala Lumpur (DBKL) harus memberikan solusi yang tepat untuk memastikan ini tidak terulang kembali," cetusnya.