Singapura akan mencabut sebagian besar pembatasan COVID-19 mulai Selasa mendatang. Meski begitu pemerintah mengingatkan bahwa pandemi COVID-19 belum benar-benar berakhir.
Dilansir kantor berita AFP, Minggu (24/4/2022) pengumuman itu disampaikan pada Jumat (22/4) lalu oleh Gugus Tugas COVID-19. Singapura akan menurunkan tingkat Kondisi Sistem Respons Wabah Penyakit atau Disease Outbreak Response System Condition (DORSCON) dari Oranye menjadi Kuning untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun, sejak 7 Februari 2020 lalu.
Infeksi harian dan rawat inap telah menurun dalam seminggu terakhir, dengan rata-rata di bawah 3.100 kasus lokal sehari. Dengan penurunan kasus COVID-19 dan stabil di Singapura, "waktunya tepat" untuk menurunkannya menjadi Kuning.
"Di bawah DORSCON Kuning, kita masing-masing harus terus mematuhi langkah-langkah manajemen yang aman dan menjalankan tanggung jawab sosial. Artinya, jika Anda tidak sehat, kita harus benar-benar tinggal di rumah. Kita juga harus menjaga higiene perorangan yang baik dan mematuhi anjuran kesehatan," kata Gan, yang merupakan Menteri Perdagangan dan Perindustrian.
Dalam siaran pers tersebut, pemerintah juga mengingatkan bahwa pandemi belum berakhir.
"Meskipun ini merupakan langkah signifikan dalam kembalinya kita ke keadaan normal, pandemi belum berakhir,".
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas COVID Singapura, Lawrence Wong tetap memperingatkan bahwa pembatasan bisa kembali diterapkan jika varian baru COVID-19 menimbulkan ancaman.
Diketahui pada awal pandemi, negara berpenduduk 5,5 juta itu terus menjaga kasus COVID-19 tetap rendah melalui penutupan perbatasan dan lockdown ketat. Vaksinasi juga digencarkan hingga termasuk negara dengan tingkat tertinggi di dunia.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsieng Loong mengatakan pelonggaran langkah-langkah COVID-19 mulai 26 April akan membawa Singapura hampir seperti keadaan semula sebelum pandemi.
"Kami menyambut baik dengan pelonggaran lebih lanjut dari langkah-langkah yang diumumkan oleh gugus tugas multi-kementerian kemarin," kata Lee dalam sebuah posting Facebook, dilansir Channel News Asia, Minggu (24/4/2022)
"Perubahan ini akan membawa kita hampir sepenuhnya seperti sebelum COVID-19," tambahnya.
"Saya percaya bahwa setiap orang akan tetap bertanggung jawab secara sosial - mengenakan masker saat berada di dalam ruangan, mengasingkan diri jika merasa tidak sehat, dan saling menjaga."