Investigasi Asing Soroti Pengiriman Sampah Kanada ke Indonesia

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 22 Apr 2022 13:52 WIB
Ilustrasi sampak plastik (dok. detikcom/Pradita Utama)
Ottawa -

Tayangan program dokumenter investigasi Kanada, Fifth Estate, menyoroti ekspor ilegal sampah-sampah rumah tangga yang tidak disortir oleh sejumlah perusahaan daur ulang Kanada ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Praktik semacam ini sampai mendorong aktivis lingkungan cilik Indonesia, Nina Azzahra, untuk mengirimkan surat kepada Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau untuk memintanya menghentikan pengiriman sampah ilegal ke Indonesia.

Pemerintah Kanada sendiri juga menuai kritikan karena enggan membuka nama-nama perusahaan yang kedapatan melanggar undang-undang lingkungan dan hukum internasional.

Seperti dilansir CBC, Jumat (22/4/2022), hasil penyelidikan Fifth Estate yang tayang di televisi terkemuka Kanada, CBC, bersama Enquete mendapati sedikitnya 123 kontainer telah dikembalikan ke Kanada dalam lima tahun terakhir, setelah otoritas negara lain menemukan banyak pelanggaran aturan ekspor limbah internasional yang dimaksudkan untuk menghentikan negara-negara Barat membuang sampah mereka ke negara-negara berkembang.

Para aktivis muda dan pemerintah berbagai negara telah mendorong larangan ekspor limbah negara Barat ke negara berkembang. Salah satunya Nina yang masih berusia 14 tahun dan memiliki banyak follower di media sosial setelah upayanya meyakinkan negara-negara Barat untuk berhenti mengirim sampah ke Indonesia.

Perwakilan dari beberapa negara, termasuk Jerman, Australia, dan Belanda, telah bertemu dengan Nina dan berjanji untuk mengubah kebijakan ekspor mereka.

Sejak tahun 2020, Nina yang fasih berbahasa Inggris ini telah mengirimkan dua surat kepada PM Trudeau.

"Perdana Menteri yang terhormat, mengapa Anda mengirim sampah Anda ke negara kami? Anda seharusnya mengurus sampah Anda sendiri di negara Anda sendiri," demikian bunyi penggalan surat Nina untuk PM Trudeau yang dibacakannya dalam tayangan dokumenter Fifth Estate.




(nvc/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork