Israel menyatakan kesiapan untuk menjadi tuan rumah bagi kemungkinan pertemuan penting antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang tengah berkonflik.
"Tentu saja," jawab Duta Besar Israel untuk Rusia, Alexander Ben Zvi, menjawab pertanyaan itu dalam wawancara dengan kantor berita Rusia, TASS News Agency, Rabu (20/4/2022).
"Namun, mereka (Putin dan Zelensky-red) perlu mengambil keputusan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini belum ada rencana untuk pertemuan langsung antara Putin dan Zelensky. Pemerintah Rusia dan Ukraina belum memberikan pernyataan terbaru soal kemungkinan pertemuan antara kedua kepala negara mereka.
Dalam pernyataannya, Ben Zvi menekankan bahwa Israel akan menganggapnya sebagai 'kehormatan besar' untuk menjadi tuan rumah kemungkinan pembicaraan antara Presiden Rusia dan Presiden Ukraina.
"Kami akan dengan senang hati untuk menjadi tuan rumah bagi pertemuan semacam itu di Yerusalem," sebutnya.
Dia juga menekankan bahwa delegasi Rusia dan Ukraina juga bisa menggelar pertemuan di Yerusalem. "Apa yang dilakukan di Turki juga bisa dilakukan di negara kami," imbuh Ben Zvi.
Simak Video 'Sejumlah Diplomat Rusia Mulai Tinggalkan Jepang':
Bulan lalu, seperti dilansir Reuters, Zelensky sempat mengindikasikan bahwa pembicaraan tingkat tinggi antara dirinya dan Putin kemungkinan bisa digelar di Yerusalem. Hal ini disampaikan saat dia membahas upaya Israel untuk mengatur perundingan damai tingkat tinggi antara negaranya dengan Rusia.
Disebutkan Zelensky saat itu bahwa Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett berupaya untuk bertindak sebagai penengah antara Ukraina dan Rusia.
"Perdana Menteri Israel, Bennett berupaya mencari cara untuk menggelar pembicaraan. Dan kami berterima kasih untuk ini. Kami berterima kasih atas upaya-upayanya, agar cepat atau lambat kami akan mulai untuk melakukan pembicaraan dengan Rusia, kemungkinan di Yerusalem," ucap Zelensky dalam pesan videonya pada akhir Maret lalu.
"Itu menjadi tempat yang tepat untuk mencari perdamaian. Jika memungkinkan," imbuhnya.
Sementara itu, Ben Zvi dalam pernyataannya juga menyebut PM Bennett dan Putin menjaga kontak rutin satu sama lain. "Memang, keduanya berkomunikasi secara teratur satu sama lain," ujarnya.
"Saya tidak bisa mengatakan kapan tepatnya (kontak) yang selanjutnya akan terjadi," ucap Ben Zvi.
Selain melakukan komunikasi via telepon sejak awal tahun ini, PM Bennett dan Putin sempat bertemu di Moskow pada awal Maret. Saat itu, keduanya membahas situasi Ukraina.