Sementara Ukraina merupakan salah satu negara pendiri CIS namun tidak pernah menjadi anggota. Menurut laporan media lokal Ukraina, Kyiv Post, Ukraina berhenti berpartisipasi dari CIS tahun 2014, kemudian keluar dari badan hukum CIS tahun 2018 akibat pencaplokan Crimea oleh Rusia.
Terkait klaim Konashenkov yang menyebut nama Erdogan, sejauh ini belum ada tanggapan resmi dari otoritas Turki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan media lokal Turki, Daily Sabah, yang mengutip kepala asosiasi masjid Ismail Hacioglu menyatakan bantahan atas klaim Rusia itu. Menurut Hacioglu yang dikutip CNN Turk, klaim yang disampaikan Rusia soal warga Turki disandera tentara Ukraina itu tidak benar.
Ditambahkan oleh Hacoglu bahwa Masjid Agung Suleyman di Mariupol, yang disebut Rusia menjadi lokasi penyanderaan, masih utuh meskipun pertempuran terjadi di kota tersebut. Dia juga menyebut ada sekitar 30 warga Turki di masjid tersebut.
Sementara secara keseluruhan, dilaporkan ada 86 warga Turki di Mariupol yang kini menunggu proses evakuasi.
(nvc/ita)