Rusia Klaim Bebaskan Sandera di Masjid Mariupol, Atas Permintaan Erdogan

Rusia Klaim Bebaskan Sandera di Masjid Mariupol, Atas Permintaan Erdogan

Tim detikcom - detikNews
Senin, 18 Apr 2022 16:43 WIB
Kota Mariupol, Ukraina, dijaga oleh sejumlah pasukan pro-Rusia. Belum lama ini, Rusia pun dilaporkan akan menutup jalur masuk dan keluar kota yang terkepung itu
Situasi kota Mariupol di Ukraina yang dikepung pasukan Rusia (dok. REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO)
Moskow -

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pasukan khusus Rusia telah membebaskan sejumlah sandera yang ditahan di dalam sebuah masjid Turki di kota Mariupol, Ukraina. Rusia menyebut pembebasan itu merupakan permintaan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Seperti dilansir kantor berita Rusia, TASS, Senin (18/4/2022), juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, mengklaim para sandera itu ditahan oleh kelompok Nazi Ukraina.

"Operasi khusus untuk membebaskan sandera-sandera, yang ditahan di masjid Turki oleh Nazi Ukraina, telah dilakukan pada 16 April selama aksi ofensif untuk membebaskan Mariupol dan atas permintaan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan," ujar Konashenkov dalam pernyataan pada Minggu (17/4) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konashenkov tidak menyebut lebih lanjut jumlah sandera yang dibebaskan.

Namun dia menyatakan bahwa berkat tindakan tanpa pamrih oleh pasukan khusus Rusia itu, masjid tersebut dibebaskan dan 29 militan, termasuk tentara bayaran asing, tewas dibunuh.

ADVERTISEMENT

"Para sandera, yang merupakan warga negara salah satu negara CIS, telah dibebaskan dan dibawa ke lokasi yang aman," tutur Konashenkov dalam pernyataannya.

CIS merupakan singkatan dari Commonwealth of Independent States atau Persemakmuran Negara-negara Merdeka. CIS diketahui beranggotakan negara-negara bekas Uni Soviet yang dibentuk saat Soviet runtuh.

Negara-negara yang merupakan anggota CIS antara lain, Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Kazakhstan, Kirgizstan, Moldova, Rusia, Tajikistan dan Uzbekistan.

Sementara Ukraina merupakan salah satu negara pendiri CIS namun tidak pernah menjadi anggota. Menurut laporan media lokal Ukraina, Kyiv Post, Ukraina berhenti berpartisipasi dari CIS tahun 2014, kemudian keluar dari badan hukum CIS tahun 2018 akibat pencaplokan Crimea oleh Rusia.

Terkait klaim Konashenkov yang menyebut nama Erdogan, sejauh ini belum ada tanggapan resmi dari otoritas Turki.

Laporan media lokal Turki, Daily Sabah, yang mengutip kepala asosiasi masjid Ismail Hacioglu menyatakan bantahan atas klaim Rusia itu. Menurut Hacioglu yang dikutip CNN Turk, klaim yang disampaikan Rusia soal warga Turki disandera tentara Ukraina itu tidak benar.

Ditambahkan oleh Hacoglu bahwa Masjid Agung Suleyman di Mariupol, yang disebut Rusia menjadi lokasi penyanderaan, masih utuh meskipun pertempuran terjadi di kota tersebut. Dia juga menyebut ada sekitar 30 warga Turki di masjid tersebut.

Sementara secara keseluruhan, dilaporkan ada 86 warga Turki di Mariupol yang kini menunggu proses evakuasi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads