Kelompok separatis pro-Rusia di wilayah Ukraina bagian timur mengklaim telah menguasai hingga 90 persen wilayah Luhansk yang memisahkan diri dan menyatakan kemerdekaanya sendiri itu. Separatis pro-Rusia menyebut Luhansk telah 'dibebaskan' dari nasionalis Ukraina.
Seperti dilansir AFP, Kamis (14/4/2022), pemimpin kelompok separatis pro-Rusia di Luhansk, Leonid Pasechnik, menyampaikan klaim itu saat berbicara kepada wartawan di depan pembangkit listrik dekat kota Shchastia, yang sebelumnya dikuasai pasukan Kiev, pada Rabu (13/4) waktu setempat.
"Sekitar 80 hingga 90 persen wilayah LNR (Republik Rakyat Luhansk-red) sekarang telah dibebaskan dari kelompok nasionalis Ukraina," klaim Pasechnik dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut tentara Rusia tengah bekerja untuk membersihkan ranjau dari sekitar pembangkit listrik setempat.
Pasechnik menyebut beberapa kota lainnya di Luhansk, termasuk Severodonetsk dan Kreminna, masih ada di bawah kendali pemerintah Ukraina.
Ditambahkan oleh Pasechnik bahwa setelah pasukannya berhasil 'membebaskan' bagian yang tersisa di wilayah Luhansk, maka selanjutnya akan memilih untuk mendukung tentara Rusia atau pasukan separatis pro-Rusia di Donetsk, yang juga telah menyatakan kemerdekaan sebagai Republik Rakyat Donetsk (DNR).
Dalam pernyataannya, Pasechnik kembali menegaskan bahwa wilayah separatis yang dipimpinnya ingin bergabung dengan Rusia. "Saya pikir waktu ini pasti akan datang," sebutnya.
Pernyataan Pasechnik ini disampaikan pada hari ke-49 invasi Rusia ke Ukraina, dengan ribuan orang dilaporkan tewas dan lebih dari 11 juta orang terpaksa mengungsi dari rumah masing-masing.
Pasukan Rusia kini memfokuskan operasinya di wilayah Ukraina bagian timur, yang tampaknya bertujuan untuk merebut lebih banyak wilayah guna menciptakan koridor selatan -- mencakup pelabuhan Mariupol -- menuju ke Crimea, yang dicaplok dari Ukraina tahun 2014 lalu.
Simak Video 'Yang Membuat Wali Kota Mariupol Yakin Rusia Pakai Senjata Kimia':