Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak pemerintah Korea Selatan (Korsel) untuk mengirimkan bantuan militer apapun yang bisa diberikan kepada negaranya. Zelensky juga menyebut bahwa Rusia, yang tengah menginvasi Ukraina, hanya bisa dipaksa untuk berdamai.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (12/4/2022), desakan itu disampaikan Zelensky saat berpidato secara virtual di hadapan anggota parlemen Korsel dalam upaya menggalang dukungan internasional di tengah invasi Rusia.
Dalam pidatonya, Zelensky juga menyatakan Ukraina membutuhkan lebih banyak bantuan, termasuk persenjataan, jika ingin bertahan dalam perang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anda memiliki sesuatu yang sangat diperlukan bagi kami ... kendaraan-kendaraan lapis baja, senjata antipesawat, antitank, antikapal," cetus Zelensky.
Zelensky juga mengatakan bahwa Korsel memiliki banyak senjata yang tidak hanya bisa membantu menyelamatkan nyawa warga Ukraina biasa, tapi juga mencegah Rusia untuk menyerang negara-negara lainnya.
"Tidak mungkin ada harapan bahwa Rusia akan berhenti dengan sendirinya. Rusia hanya bisa dipaksa untuk melakukan ini, hanya bisa dipaksa untuk mengupayakan perdamaian," ujar Zelensky dalam pidatonya.
Dia menyebut puluhan ribu orang kemungkinan tewas dalam serangan Rusia di kota Mariupol saja. Reuters tidak bisa memverifikasi keakuratan perkiraannya.
Dalam pernyataan pada Senin (11/4) waktu setempat, Kementerian Pertahanan Korsel menyatakan pihaknya menolak permintaan Menteri Pertahanan (Menhan) Ukraina Oleksii Reznikov untuk senjata antipesawat.
Simak Video 'Selama Perang, Polisi Ukraina Kini Bertugas Kumpulkan Mayat-mayat':
Juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Boo Seung-chan, menuturkan bahwa dalam percakapan telepon pada Jumat (8/4) lalu, Menhan Korsel Suh Wook memberitahu Menhan Ukraina bahwa dukungan senjata mematikan apapun akan dibatasi mengingat situasi keamanan Korsel.
Zelensky tidak menyinggung penolakan Korsel itu dalam pidatonya, namun dia menyatakan: "Aturan biasa untuk memasok senjata harus ditinjau dan ditindaklanjuti dengan cepat."
Korsel diketahui telah mengirimkan bantuan kemanusiaan senilai US$ 10 juta untuk Ukraina, dan pekan lalu berjanji mengirimkan bantuan kemanusiaan lainnya senilai US$ 30 juta, sembari mengirimkan 20 jenis bantuan non-mematikan termasuk helm antipeluru dan alat medis senilai total 1 miliar Won.