Korea Utara (Korut) melontarkan serangan personal bernada mengejek terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden setelah dia menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai 'penjahat perang'. Korut menggambarkan Biden sebagai 'pria tua dalam kepikunannya' dan 'pria lemah yang berkuasa'.
Seperti dilansir AFP, Senin (11/4/2022), ejekan itu dilontarkan Korut setelah Biden menyebut Putin sebagai 'penjahat perang' dan menyerukan agar dia diadili terkait kekejaman terhadap warga sipil di kota Bucha, Ukraina. Korut yang terisolasi diketahui bersekutu dengan Rusia.
"Cerita terbaru adalah kepala eksekutif AS yang berbicara buruk soal Presiden Rusia dengan data yang tidak berdasar," demikian komentar dalam kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA), pada Sabtu (9/4) waktu setempat.
"Pernyataan sembrono semacam itu hanya bisa dibuat oleh keturunan Yankee, yang menjadi pakar agresi dan pembibitan plot," imbuh KCNA.
KCNA menggambarkan Biden sebagai 'presiden yang dikenal karena keseleo lidah (salah ucap) berkali-kali' namun tidak menyebut langsung namanya.
"Kesimpulannya bisa jadi ada masalah dalam kemampuan intelektualnya dan bahwa pernyataannya yang sembrono hanya menunjukkan kecerobohan seorang pria tua dalam kepikunannya," sebut KCNA merujuk pada Biden dalam komentar yang dirilis Sabtu (9/4) malam.
"Suram, tampaknya, adalah masa depan AS dengan seorang pria yang begitu lemah berkuasa," imbuh KCNA.
(nvc/ita)