Pemerintah Amerika Serikat (AS) berkomitmen untuk menyediakan 'senjata-senjata yang dibutuhkan' oleh Ukraina guna mempertahankan diri melawan pasukan Rusia. Komitmen ini ditegaskan AS saat Ukraina menyerukan lebih banyak bantuan militer dari negara-negara Barat, terutama AS.
Seperti dilansir Reuters, Senin (11/4/2022), penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, menegaskan pemerintahan Presiden Joe Biden akan mengirimkan lebih banyak senjata ke Ukraina, untuk mencegah Rusia merebut lebih banyak wilayah dan menargetkan warga sipil. AS menyebut serangan terhadap warga sipil sebagai kejahatan perang.
"Kita akan mendapatkan untuk Ukraina senjata-senjata yang dibutuhkannya untuk mengalahkan Rusia, untuk menghentikan mereka merebut lebih banyak kota di mana mereka melakukan kejahatan-kejahatan ini," tegas Sullivan dalam wawancara dengan program televisi ABC News 'This Week' pada Minggu (10/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rusia membantah tuduhan kejahatan perang yang dilontarkan Ukraina dan negara-negara Barat.
Penegasan senada disampaikan Sullivan saat berbicara dalam program televisi NBC News 'Meet the Press'. Dia menyatakan AS 'bekerja sepanjang waktu untuk mengirimkan persenjataan kita sendiri ... dan mengatur dan mengkoordinasikan pengiriman persenjataan itu dari banyak negara lainnya'.
"Senjata datang setiap hari, termasuk hari ini," sebutnya.
Pekan lalu, Gedung Putih mengumumkan bahwa AS telah mengirimkan bantuan militer total senilai US$ 1,7 miliar ke Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi sejak 24 Februari lalu. Pengiriman senjata itu mencakup rudal antipesawat Stinger dan rudal antitank Javelin, serta amunisi dan pelindung tubuh.
Namun para pemimpin negara Barat ditekan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menyediakan persenjataan dan peralatan yang lebih berat untuk menghadapi Rusia di wilayah timur negaranya, di mana Rusia diperkirakan akan meningkatkan upaya militernya.
Dalam wawancara dengan CBS News '60 Minutes' sebelumnya, Zelensky mengaku skeptis bahwa AS akan mengirimkan persenjataan yang dibutuhkan Ukraina. Dia menyatakan bahwa apakah Ukraina bisa mengalahkan serangan Rusia 'bergantung pada seberapa cepat kami akan dibantu oleh Amerika Serikat'.
"Jujur, apakah kami akan mampu bertahan bergantung pada ini. Saya memiliki kepercayaan 100 persen pada rakyat kami dan pada Angkatan Bersenjata kami, tapi sayangnya saya tidak memiliki keyakinan bahwa kami akan menerima semuanya yang kami butuhkan," ujarnya.