Pejabat Negara Barat Sebut Rusia Ganti Komandan Perang di Ukraina

Pejabat Negara Barat Sebut Rusia Ganti Komandan Perang di Ukraina

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 09 Apr 2022 13:50 WIB
Perang di Ukraina turut membawa kerugian bagi Rusia. Ratusan tank Rusia dilaporkan rusak dan ditinggalkan begitu saja di Ukraina. Ini penampakannya.
Ilustrasi -- Kendaraan militer Rusia rusak dalam pertempuran di Ukraina (dok. Reuters)
Moskow -

Seorang pejabat negara Barat menyebut Rusia telah merombak komando operasi militernya di Ukraina. Otoritas Rusia disebut mengganti komandan perangnya, dengan jenderal baru yang ditunjuk memimpin operasi di Ukraina telah memiliki pengalaman luas dalam memimpin operasi pertempuran di Suriah.

Seperti dilansir BBC, Sabtu (9/4/2022), hal itu diungkapkan seorang sumber pejabat negara Barat yang berbicara kepada jurnalis BBC Gordon Corera.

Disebutkan sumber itu bahwa komandan distrik militer selatan Rusia, Jenderal Alexander Dvornikov, sekarang bertugas memimpin invasi Rusia ke Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Komandan itu memiliki banyak pengalaman operasi Rusia di Suriah. Jadi kita memperkirakan komando dan kendali secara keseluruhan akan meningkat," sebut sumber tersebut.

Lebih lanjut, menurut sumber itu, penunjukan baru itu dilakukan dalam upaya meningkatkan koordinasi antara berbagai unit militer, karena kelompok-kelompok militer Rusia sebelumnya telah diatur dan mendapat komando terpisah.

ADVERTISEMENT

Rusia sejauh ini berupaya mencapai target operasi militernya di Ukraina yang telah berlangsung selama 44 hari. Kegagalan merebut kota-kota besar termasuk ibu kota Kiev membuat Rusia menggeser targetnya ke wilayah Ukraina bagian timur, tepatnya Donbas yang dikuasai separatis pro-Rusia.

Pejabat negara Barat yang enggan disebut namanya itu juga menyebut taktik Rusia membuat mereka tertahan oleh unit-unit militer Ukraina yang jumlahnya lebih sedikit namun bertindak lebih cerdas dan mengejutkan -- meski Rusia dianggap memiliki kekuatan 'substansial' di bawah 100 kelompok taktis batalion.

"Kecuali Rusia dapat mengubah taktiknya, sangat sulit untuk melihat bagaimana mereka mereka berhasil bahkan dalam tujuan terbatas yang telah mereka atur ulang sendiri," sebut pejabat negara Barat itu.

Ditambahkan pejabat itu bahwa kepentingan politik mungkin lebih diutamakan daripada prioritas militer, dengan Rusia mendorong maju untuk mendapatkan kesuksesan sebelum 9 Mei ketika negara itu memperingati kemenangan dalam Perang Dunia II.

Simak juga 'Jaksa Agung Ukraina: 67 Mayat Warga Bucha Dimakamkan di Kuburan Massal':

[Gambas:Video 20detik]



(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads