Seorang pria bersenjata yang diduga menewaskan dua orang dalam penembakan di Tel Aviv, Israel, dilaporkan tewas dalam baku tembak dengan pasukan keamanan Israel. Penembakan di Tel Aviv memicu lockdown, dengan polisi Israel memburu pria bersenjata itu semalaman.
"Kami berhasil pagi ini, dalam kerja sama operasional dan intelijen, dalam mendekati dan melenyapkan teroris dengan baku tembak," ucap komisioner Kepolisian Israel, Mayor Jenderal Yaakov (Kobi) Shabtai, dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (8/4/2022).
Dinas keamanan Israel, Shin Bet, secara terpisah menyebut para agen dan pasukan khusus menemukan terduga pelaku 'bersembunyi di dekat sebuah masjid di Jaffa', yang merujuk pada kawasan historis Arab di Tel Aviv.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan radio publik Israel mengidentifikasi terduga pelaku sebagai seorang pria berusia akhir 20-an tahun dari kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat bagian utara.
Terduga pelaku, yang identitasnya tidak diungkap, sebelumnya dilaporkan melepas tembakan ke arah kerumunan orang di dalam sebuah bar yang ramai di Tel Aviv pada Kamis (7/4) malam waktu setempat.
Kepolisian Israel menutup sejumlah ruas jalanan dan memerintahkan transportasi umum menghentikan operasionalnya saat mereka memburu terduga pelaku. Perburuan itu melibatkan lebih dari 1.000 polisi dan tentara Israel.
Rumah sakit Ichilov di Tel Aviv melaporkan sedikitnya delapan orang yang mengalami luka-luka dalam penembakan di bar itu. Pada Jumat (8/4) pagi, pihak rumah sakit menyatakan salah satu korban luka 'dalam kondisi kritis dengan risiko langsung pada nyawanya'.
Salah satu saksi mata menuturkan dirinya mendengar puluhan kali tembakan saat pengunjung bar yang ketakutan bergegas mencari perlindungan.
Motif di balik penembakan ini belum diketahui secara jelas. Namun serangan bersenjata ini menjadi serangan fatal keempat yang terjadi di Israel dalam dua pekan terakhir, dengan total sedikitnya 13 orang tewas.