Rusia menyesalkan penangguhan keanggotaannya dari Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) terkait invasinya ke Ukraina. Rusia juga menegaskan akan terus membela kepentingannya.
"Kami menyesalkan itu," juru bicara Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, dalam wawancara dengan media Inggris, Sky News, seperti dilansir AFP, Jumat (8/4/2022).
Pernyataan itu disampaikan Peskov setelah Majelis Umum PBB memvoting untuk menangguhkan Rusia dari Dewan HAM PBB sebagai hukuman atas invasi yang dilancarkan ke Ukraina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan kami akan terus membela kepentingan kami dengan menggunakan segala cara hukum yang mungkin," tegasnya.
Sebelumnya, voting yang digelar Majelis Umum PBB menunjukkan bahwa dari 193 anggota majelis, 93 anggota di antaranya mendukung penangguhan Rusia seperti yang diusulkan oleh Amerika Serikat (AS), dan 24 lainnya menentang.
Sementara 58 anggota abstain dan sisanya tidak berpartisipasi.
Penangguhan keanggotaan Dewan HAM PBB diketahui membutuhkan dukungan dari dua pertiga negara anggota yang mendukung atau menentang, sementara abstain dan absen tidak dihitung.
Simak Video 'Keanggotan Rusia Ditangguhkan dari Dewan HAM PBB':
Lebih lanjut, Peskov menyebut operasi militer ke Ukraina menyebabkan kerugian personel militer yang signifikan.
"Kami mengalami kerugian pasukan yang signifikan. Dan itu merupakan tragedi besar bagi kami," ujar Peskov tanpa menyebut jumlah tentara Rusia yang tewas di Ukraina.
Pada akhir Maret lalu, Rusia mengumumkan sedikitnya 1.351 tentaranya tewas dan 3.825 tentara lainnya mengalami luka-luka dalam operasi di Ukraina.
Dalam pernyataannya, Peskov juga membela penyebab dan arah operasi militer Rusia di Ukraina. "Mariupol akan dibebaskan dari batalion nasionalis. Kami berharap itu akan terjadi lebih cepat," ujarnya.
Terkait tuduhan pembantaian di Bucha, Peskov kembali membantah dengan menyebutnya sebagai 'insinuasi yang dipentaskan dengan baik'. Dia juga mengklaim bahwa mayat-mayat di jalanan ditempatkan setelah pasukan Rusia ditarik dari area tersebut.
"Kita hidup dalam hari-hari penuh kepalsuan dan kebohongan yang kita hadapi setiap hari," cetus Peskov dalam bahasa Inggris via tautan video dari Moskow.