AS Akan Kirim Lebih Banyak Senjata ke Ukraina untuk Lawan Rusia

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 05 Apr 2022 14:05 WIB
Presiden AS Joe Biden (dok. Michael Reynolds/Pool via AP)
Washington DC -

Pemerintah Amerika Serikat (AS) berupaya meningkatkan tekanan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, usai temuan mayat bergelimpangan di kota Bucha, Ukraina. Selain berencana menjatuhkan lebih banyak sanksi, AS juga bertekad untuk mengirimkan lebih banyak persenjataan untuk membantu Ukraina.

Seperti dilansir AFP, Selasa (5/4/2022), ditariknya pasukan Rusia dari sekitar ibu kota Kiev meninggalkan apa yang disebut Ukraina dan sekutu Baratnya sebagai bukti kekejaman massal. Temuan mayat bergelimpangan di wilayah-wilayah Ukraina yang sebelumnya dikuasai pasukan Rusia telah mendorong tekad AS untuk memberikan tekanan lebih besar kepada Putin dan negaranya.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan bahwa AS, bersama sekutu-sekutu Eropa, tengah menyusun lebih banyak langkah untuk menambah sanksi ekonomi yang bertujuan melemahkan mata uang Rusia, Rubel, para elit pemerintahan Rusia dan kemampuan Rusia mengimpor komponen teknologi tinggi.

"Anda bisa mengharapkan pengumuman sanksi lanjutan pekan ini," ujar Sullivan.

Di lapangan, AS juga tengah berusaha meningkatkan volume dan kekuatan persenjataan yang dikirimkan untuk Angkatan Bersenjata Ukraina.

"Kita harus terus menyediakan senjata yang dibutuhkan Ukraina untuk melanjutkan pertempuran," ucap Presiden Joe Biden dalam pernyataan terbaru seperti dilansir Reuters.

Dalam pernyataannya, Biden kembali menyebut Putin sebagai 'penjahat perang' dan menegaskan pembunuhan yang terjadi di kota Bucha, Ukraina, sebagai 'kejahatan perang'. Dia juga mendesak adanya 'persidangan kejahatan perang'.

"Dan kita harus mendapatkan semua detailnya sehingga ini bisa menjadi kenyataan, menggelar persidangan kejahatan perang," imbuh Biden.

Simak Video 'AS Sebut Pembantaian di Bucha Adalah Bukti Kejahatan Perang Rusia':






(nvc/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork