Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan "sangat terkejut" dengan foto-foto penemuan kuburan massal di Bucha, dekat Kiev, ibu kota Ukraina. Pemimpin badan dunia itu menyerukan penyelidikan independen.
"Saya sangat terkejut dengan foto-foto warga sipil yang tewas di Bucha, Ukraina," ujar Guterres seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (4/4/2022).
"Sangat penting bahwa penyelidikan independen mengarah pada akuntabilitas yang efektif," kata Guterres setelah para pejabat Ukraina mengatakan ratusan mayat telah ditemukan di Bucha, memicu tuduhan kejahatan perang terhadap pasukan Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (4/4/2022):
- Geger Mayat Bergelimpangan di Ukraina, Saksi Mata Trauma Tak Bisa Berkata-kata
Sejumlah saksi mata yang menyaksikan langsung mayat-mayat bergelimpangan di jalanan kota Bucha, Ukraina, dilaporkan sangat trauma hingga tidak bisa berkata-kata. Jaksa top Ukraina melaporkan sedikitnya 410 mayat ditemukan di Bucha setelah Rusia menarik pasukannya.
Seperti dilansir Reuters, Senin (4/4/2022), setelah pasukan Rusia ditarik dari beberapa area di sekitar Kiev, Wali Kota Bucha mengungkapkan bahwa 300 warganya tewas dibunuh oleh pasukan Rusia saat para petempur Chechnya menguasai area tersebut. Bucha diketahui berjarak 37 kilometer sebelah barat laut Kiev.
Rusia menyangkal tuduhan yang menyebut tentaranya membunuh warga sipil di Bucha. Ditegaskan Rusia bahwa tidak ada penduduk yang menderita dari kekerasan pasukannya. Rusia juga balik menuding otoritas Ukraina melakukan apa yang disebut sebagai provokasi yang dibuat-buat untuk media Barat.
- Mayat Bergelimpangan di Bucha, Ukraina: Rusia Lebih Buruk dari ISIS!
Pemerintah Ukraina menuduh Rusia telah melakukan genosida setelah temuan kuburan massal dan mayat-mayat warga sipil yang ditembak mati, tergeletak di jalanan di kota Bucha, dekat Kiev, ibu kota Ukraina. Rusia pun disebut lebih buruk dari kelompok ISIS.
Dilansir dari News.com.au, Senin (4/4/2022), pejabat-pejabat Ukraina mengatakan, setidaknya 410 orang telah ditemukan tewas di kota-kota dekat Kiev sejauh ini, dengan 300 orang tewas di Bucha, dan 57 jasad ditemukan dalam satu kuburan massal di sana.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan: "Rusia lebih buruk dari ISIS. Mereka membunuh warga sipil saat pergi - karena marah dan hanya karena mereka ingin membunuh.
"Kami masih mengumpulkan mayat-mayat tetapi jumlahnya sudah mencapai ratusan," imbuhnya.
- Geger Mayat Bergelimpangan di Bucha, Barat Siapkan Sanksi Baru ke Rusia
Jerman mengungkapkan negara-negara Barat akan menyepakati penjatuhan lebih banyak sanksi terhadap Rusia dalam beberapa hari ke depan. Hal ini terjadi setelah Ukraina menuduh pasukan Rusia melakukan kejahatan perang di kota Bucha.
Seperti dilansir Reuters, Senin (4/4/2022), perekonomian Rusia diketahui menghadapi krisis terburuk sejak kolapsnya Uni Soviet tahun 1991 silam, setelah Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya menjatuhkan sanksi-sanksi terkait invasi yang diperintahkan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina sejak 24 Februari lalu.
Simak Video 'Pertamina Berencana Beli Minyak dari Rusia, Pengamat: Rugi Secara Diplomatik':
Pada Minggu (3/4), Rusia membantah pasukan militernya bertanggung jawab atas kematian warga sipil di kota Bucha, setelah temuan kuburan massal dan ratusan mayat bergelimpangan di Bucha, sebuah kota kecil di sebelah timur laut Kiev.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia telah melancarkan genosida. Namun Rusia balik menuduh otoritas Ukraina merekayasa rekaman yang menunjukkan mayat-mayat di Bucha dan mempersiapkannya sebagai 'pertunjukan' untuk media-media Barat.
- Greenpeace Hadang Kapal Tanker Berlogo Pertamina Disebut Bawa Minyak Rusia
Sekelompok aktivis Greenpeace dengan kayak dan berenang di air memblokir pengiriman minyak Rusia antara dua kapal tanker di lepas pantai Denmark. Kapal tanker itu berlogo Pertamina dengan tulisan Pertamina Prime pada lambung kapal.
Dilansir dari AFP, Senin (4/4/2022), Greenpeace mengorganisir aksi untuk menyerukan larangan impor bahan bakar fosil dari Rusia akibat invasi ke Ukraina.
"Pada pukul 11.00 (waktu setempat) para aktivis memulai blokade supertanker Pertamina Prime, mencegah kapal lain Seaoath mendekatinya dan memblokir pengiriman minyak," kata juru bicara Greenpeace Emma Oehlenschlager.
Kedua kapal itu disebut milik Rusia. Sebelas aktivis mengendarai kayak atau berenang di perairan es di Frederikshavn.
- Sekjen PBB Terkejut dengan Temuan Mayat Bergelimpangan di Ukraina
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan "sangat terkejut" dengan foto-foto penemuan kuburan massal di Bucha, dekat Kiev, ibu kota Ukraina. Pemimpin badan dunia itu menyerukan penyelidikan independen.
"Saya sangat terkejut dengan foto-foto warga sipil yang tewas di Bucha, Ukraina," ujar Guterres seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (4/4/2022).
"Sangat penting bahwa penyelidikan independen mengarah pada akuntabilitas yang efektif," kata Guterres setelah para pejabat Ukraina mengatakan ratusan mayat telah ditemukan di Bucha, memicu tuduhan kejahatan perang terhadap pasukan Rusia.