Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau menyerukan bahwa Rusia harus bertanggung jawab atas kematian warga sipil di Ukraina. Trudeau menyatakan kecamannya atas pembunuhan warga sipil di kota Bucha, Ukraina, yang disebutnya 'mengerikan'.
"Kami mengecam dengan keras pembunuhan warga sipil di Ukraina, tetap berkomitmen untuk meminta pertanggungjawaban rezim Rusia," tegas Trudeau dalam pernyataan via Twitter, seperti dilansir AFP, Senin (4/4/2022).
"Mereka yang bertanggung jawab atas serangan yang buruk dan mengerikan ini akan dibawa ke pengadilan," imbuhnya.
Ukraina dan negara-negara Barat, pada Minggu (3/4), menuduh pasukan Rusia telah melakukan kejahatan perang setelah temuan kuburan massal dan mayat-mayat warga sipil yang 'dieksekusi mati' di Bucha, sebuah kota kecil di sebelah timur laut Kiev.
Menurut kepala upaya penyelamatan setempat, Serhiy Kaplychniy, yang menunjukkan kepada AFP lokasi parit yang menjadi lokasi mayat-mayat itu tergeletak. Pada Sabtu (2/4) lalu, AFP melihat langsung sedikitnya 22 mayat berpakaian sipil di salah satu ruas jalanan Bucha, dengan salah satu mayat itu tangannya terikat di belakang.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia telah melancarkan genosida. Namun Rusia, pada Minggu (3/4), membantah pasukan militernya bertanggung jawab atas kematian warga sipil di kota Bucha. Rusia justru balik menuduh otoritas Ukraina merekayasa rekaman yang menunjukkan mayat-mayat di Bucha dan mempersiapkannya sebagai 'pertunjukan' untuk media-media Barat.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Liz Truss dalam pernyataannya, seperti dilansir CNN, menyerukan agar Rusia diselidiki atas kejahatan perang terkait apa yang disebut sebagai 'tindakan mengerikan' di Bucha.
"Ketika tentara Rusia dipaksa mundur, kita melihat semakin banyak bukti untuk tindakan mengerikan oleh pasukan yang menginvasi kota-kota seperti Irpin dan Bucha," sebut Truss dalam pernyataannya.
(nvc/ita)