Tragis! Seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun tewas ditembak saat sedang duduk di dalam mobil yang diparkir di kota New York, Amerika Serikat (AS). Insiden ini menyoroti peningkatan tindak kekerasan bersenjata di kota ternama itu.
Seperti dilansir AFP, Jumat (1/4/2022), seorang wanita muda yang duduk di kursi pengemudi dalam mobil yang sama juga terkena beberapa kali tembakan. Sedangkan seorang bocah perempuan berusia 8 tahun yang duduk di kursi belakang tidak mengalami luka sedikitpun.
Ketiga orang itu tengah menunggu makanan di area Brooklyn, New York, saat penembakan dilaporkan terjadi pada Kamis (31/3) malam, pukul 20.00 waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di kursi penumpang, ada seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun yang ditembak berkali-kali. Dia tewas seketika di lokasi kejadian," ujar Inspektur Polisi Michael Kemper dalam konferensi pers tengah malam waktu setempat.
Kemper menambahkan bahwa pengemudi mobil itu, yang berusia 20 tahun, diperkirakan akan selamat setelah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani operasi.
Pihak kepolisian tidak menyebut lebih lanjut apakah para korban memang menjadi target penembakan, atau terkena peluru nyasar.
Diketahui bahwa menurut statistik resmi, angka kejahatan di kota New York yang berpenduduk nyaris 9 juta jiwa itu meningkat tajam sejak tahun 2020, terutama tindak kekerasan melibatkan senjata api.
Simak juga Video: Tentara Rusia Sudah Nggak Patuh, Pesawat Sendiri Ditembak Jatuh
Menanggapi penembakan fatal itu, Wali Kota New York Eric Adams yang mantan polisi menyatakan kekecewaan saat berbicara kepada wartawan pada Kamis (31/3) malam.
"Bagaimana soal orang-orang tidak bersalah? Bagaimana dengan orang-orang yang duduk di mobil mereka dan ditembak dan terbunuh? Kapan kita akan mulai berjuang untuk orang-orang tidak bersalah di kota ini?" tanya Adams.
"Selama kita memiliki senjata api dan sistem pintu berputar (penjara), kita akan terus mendapati TKP seperti ini," imbuhnya, merujuk pada istilah 'revolving door system' yang banyak digunakan untuk menyebut mantan narapidana yang kembali dipenjara usai melakukan tindak kriminal baru.
Pada Januari lalu, Adams menyerukan kepada pemerintah federal untuk membantu 'menghentikan aliran senjata' ke New York setelah seorang polisi tewas dan satu lainnya luka-luka dalam penembakan.