Putin ke Kanselir Jerman: Pembayaran Gas Rusia Bisa Berlanjut dengan Euro

Putin ke Kanselir Jerman: Pembayaran Gas Rusia Bisa Berlanjut dengan Euro

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 31 Mar 2022 13:25 WIB
(FILES) In this file photo taken on January 31, 2018 Russian President Vladimir Putin delivers a speech during a meeting with Russian athletes and team members, who will take part in the upcoming 2018 Pyeongchang Winter Olympic Games, at the Novo-Ogaryovo state residence outside Moscow. - Russia will miss next years Tokyo Olympics and the 2022 Beijing Winter Games after the World Anti-Doping Agency on Monday banned the powerhouse from global sporting events for four years over manipulated doping data. (Photo by GRIGORY DUKOR / POOL / AFP)
Presiden Rusia Vladimir Putin (dok. Photo by GRIGORY DUKOR/POOL/AFP)
Berlin -

Pemerintah Jerman mengungkapkan Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan Eropa bisa terus melakukan pembayaran gas Rusia menggunakan Euro, bukan Rubel seperti yang diumumkan sebelumnya. Ketentuan terbaru itu disampaikan Putin pada Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam percakapan telepon baru-baru ini.

Seperti dilansir AFP, Kamis (31/3/2022), juru bicara pemerintah Jerman, Steffen Hebestreit, mengungkapkan bahwa Putin memberitahu Scholz jika pembayaran dari Eropa untuk bulan depan 'akan berlanjut dalam Euro dan ditransfer seperti biasa ke Bank Gazprom yang tidak terdampak sanksi'.

Bank tersebut, menurut Putin seperti dikutip Hebestreit, kemudian akan mengkonversi pembayaran ke Rubel, mata uang Rusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hebestreit mengatakan Putin menekankan dalam percakapan telepon dengan Scholz bahwa 'tidak ada yang akan berubah untuk mitra-mitra kontrak Eropa' ketika sistem baru mulai berlaku pada 1 April mendatang. Percakapan telepon itu, disebut Hebestreit, dilakukan atas permintaan Putin.

"Kanselir Scholz tidak menyetujui prosedur ini tapi meminta informasi secara tertulis untuk lebih memahami prosedur ini," jelas Hebestreit.

ADVERTISEMENT

"Apa yang disepakati G7: pengiriman energi akan secara eksklusif dibayar dalam Euro atau Dolar seperti yang disebutkan dalam kontrak," imbuhnya.

Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia sebelumnya merilis isi percakapan telepon antara Putin dan Scholz. Disebutkan Kremlin bahwa Putin memberitahu Scholz jika tuntutan Rusia agar Eropa membayar pasokan gas Rusia dengan Rubel tidak 'memicu memburuknya persyaratan kontrak bagi perusahaan importir Eropa'.

Simak Video 'Zelensky Tegas Minta Eropa Berhenti Beli Minyak ke Rusia':

[Gambas:Video 20detik]



Pekan lalu, Putin mengumumkan bahwa Rusia akan mulai menerima Rubel sebagai pembayaran untuk pasokan gas alam ke negara-negara yang dianggap 'tidak bersahabat', termasuk negara-negara anggota Uni Eropa.

Disebutkan Putin saat itu bahwa metode pembayaran dengan Rubel diperlukan karena cadangan mata uang pada Bank Sentral Rusia dibekukan oleh Uni Eropa.

Pada Rabu (30/3) waktu setempat, pemerintah Jerman menaikkan level siaga dalam rencana darurat gas di tengah kekhawatiran Rusia memutuskan pasokan jika negara-negara Barat menolak untuk membayar dengan Rubel.

Awal pekan ini, berbicara mewakili Menteri Energi negara-negara G7, Menteri Energi Jerman Robert Habeck menyebut tuntutan Rusia soal pembayaran dengan Rubel sebagai 'pelanggaran sepihak dan terang-terangan terhadap perjanjian yang sudah ada'.

Halaman 2 dari 2
(nvc/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads